Thursday, September 19, 2024

Siasat Menjegal Trauma Pascabencana – prabowo2024.net

Share

Trauma dapat terjadi pada setiap korban atau penyintas dari suatu kejadian bencana. Namun, tidak semua penyintas akan mengalami fase tersebut. Upi (21 tahun) adalah salah satu orang yang mengalami trauma pascaletusan Gunung Merapi pada 2010. Upi masih merasa waswas dan takut setiap kali mendengar suara letusan gunung tersebut. Meskipun sudah pindah ke rumah yang baru, Upi masih merasakan ketakutan dan cemas. Namun, Upi adalah contoh penyintas yang mampu pulih dengan baik dari fase stres akibat bencana yang ia alami.

Di sisi lain, Aris (27 tahun) adalah penyintas bencana gempa dan tsunami Aceh tahun 2004. Pengalamannya jauh lebih sulit dan panjang dalam bergelut dengan trauma akibat bencana alam. Aris mengalami kesulitan pulih dari fase traumatik tersebut. Namun, berkat pendampingan psikologis yang ia terima dari berbagai relawan, Aris akhirnya berhasil pulih dari trauma tersebut.

Trauma pasca bencana, atau Post Traumatic Stress Disorder (PTSD), bisa terjadi pada setiap korban atau penyintas dari suatu kejadian bencana. Namun, tidak semua penyintas akan mengalami fase tersebut. Kebanyakan penyintas, berkat resiliensi yang baik serta dukungan komunitas, hanya mengalami fase stres sesaat kemudian pulih kembali seiring membaiknya situasi pascabencana.

Dukungan psikologis awal, atau dukungan psikososial, memiliki peranan penting dalam menentukan apakah seseorang akan dengan cepat beradaptasi dengan keadaan atau malah tenggelam dalam kesedihan dan perasaan sendiri. Relawan berperan penting dalam membantu korban bencana untuk mengelola dampak psikologis yang mereka rasakan akibat bencana.

Relawan tidak hanya memberikan dukungan materi atau fisik, tetapi juga memberikan dukungan psikososial kepada korban bencana. Para relawan membantu korban untuk pulih dari trauma pasca bencana melalui kegiatan yang menyenangkan dan mendidik, serta dengan mendengarkan keluh kesah korban.

Dukungan psikososial ini memiliki peranan penting dalam membantu korban bencana untuk pulih dari trauma yang mereka alami. Relawan yang memberikan dukungan psikologis awal kepada korban bencana memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu korban untuk pulih dari trauma pasca bencana. Semua ini harus diupayakan dari dalam lingkup komunitas, atau masyarakat yang mengalami bencana itu sendiri.

Source link

Baca Lainnya

Berita Terbaru