Manajemen PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) membentuk tim penanganan kecelakaan kerja setelah terjadinya ledakan tungku smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di kawasan industri Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
“Pembentukan tim ini sebagai respons cepat terhadap kasus kecelakaan di lokasi pabrik PT ITSS,” kata Kepala Media Relations PT IMIP, Dedy Kurniawan.
Dia menjelaskan bahwa hingga pukul 15.00 WITA, situasi di lokasi kejadian sudah terkendali. Terdapat penambahan satu korban meninggal sehingga total yang terkonfirmasi adalah 13 orang, termasuk lima tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok dan delapan tenaga kerja Indonesia (TKI). Selain itu, 39 orang mengalami luka-luka akibat kejadian tersebut.
Dedy menjelaskan bahwa korban terluka umumnya terkena uap panas dari tungku smelter. Kronologi kejadian tersebut berawal pada pukul 06.15 WITA ketika tungku feronikel nomor 41 sedang dalam proses pemeliharaan. Saat proses perbaikan, terdapat sisa slag dalam tungku yang keluar dan bersentuhan dengan barang-barang yang mudah terbakar di lokasi tersebut.
Dinding tungku yang runtuh dan sisa besi terak mengalir keluar sehingga menyebabkan kebakaran, yang menyebabkan luka-luka dan korban jiwa.
Pasca-kecelakaan, pihak perusahaan segera membentuk tim penanganan kecelakaan dan dampaknya. Manajemen PT IMIP juga menanggung seluruh biaya perawatan korban, serta memberikan kenyamanan emosional kepada keluarga korban dan melakukan analisis kecelakaan.
“Tim PT IMIP sedang berkoordinasi dengan pihak terkait, antara lain Safety ITSS, satuan pengamanan objek vital nasional (PAM Obvitnas) Kawasan IMIP, Polda Sulteng, Danrem 132/Tadulako, dan jajaran pemerintah Kecamatan Bahodopi dan Pemerintah Kabupaten Morowali,” ucapnya.
