Tren peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia dan beberapa negara lain masih perlu menjadi perhatian, meskipun secara global menurun. Pakar pulmonologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Tjandra Yoga Aditama mengatakan bahwa hal ini perlu diwaspadai, tetapi juga perlu dilakukan analisis ilmiah secara mendalam sehingga tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan.
Menurutnya, angka kasus Covid-19 secara global mengalami penurunan sesuai dengan publikasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada akhir November 2023. Akan tetapi, dalam sepekan terakhir terjadi peningkatan kasus di Singapura, Malaysia, dan Indonesia. Dia juga menekankan perlunya melakukan analisis mendalam terhadap penyebab penurunan kasus Covid-19, termasuk peningkatan imunitas karena alamiah tertular atau vaksinasi, kualitas pelayanan kesehatan, dan sistem pencatatan.
Kasus harian Covid-19 di Indonesia sendiri bertambah sebanyak 35-40 kasus per 6 Desember 2023, dengan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit tercatat 60-131 orang. Meskipun terjadi peningkatan kasus, jumlahnya masih jauh lebih rendah dibandingkan saat pandemi mencapai 50.000-400.000 kasus per minggu.
Kenaikan kasus ini didominasi oleh subvarian omicron XBB 1.5 yang juga menjadi penyebab gelombang infeksi Covid-19 di Eropa dan Amerika Serikat. Selain itu, juga dideteksi subvarian EG2 dan EG5. Maka dari itu perlu menjadi perhatian segala peningkatan kasus tersebut.
