Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni angkat bicara terkait pemusnahan barang bukti ofset dan mahkota Cenderawasih di Jayapura yang menimbulkan kecaman dari masyarakat Papua. Menurut Menteri Juli, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kememhut Satyawan Pudyatmoko telah meminta maaf secara resmi atas kejadian tersebut. Menurutnya, tindakan yang dilakukan oleh staf BKSDA di Papua tidak tepat dan melanggar nilai-nilai kearifan lokal yang dapat menyinggung masyarakat setempat.
Dalam konteks hal ini, Menteri Juli juga meminta maaf kepada masyarakat Papua atas kejadian tersebut. Ia berencana untuk mengumpulkan seluruh BKSDA di Indonesia secara daring untuk memberikan pemahaman dan menjelaskan pentingnya menjaga nilai-nilai lokal dalam penegakan hukum. Menurutnya, salah satu tantangan utama adalah burung cenderawasih yang menjadi target pemburuan liar, mengingat keunikan dan keberadaannya yang rentan.
Dalam upaya menjaga keragaman hayati di Papua, terutama kelestarian burung cenderawasih, Menteri Juli mengimbau kepada seluruh pihak yang memiliki kepentingan di Papua untuk menjaga kekayaan alam di wilayah tersebut. Ia juga menyampaikan permintaan maaf atas insiden tersebut dan berharap agar staf-stafnya lebih peka terhadap nilai-nilai lokal demi mencegah kejadian serupa di masa depan. Ancaman terhadap keberadaan burung cenderawasih perlu ditanggulangi secara bijaksana dan dalam koridor hukum yang benar.
