Amerika Serikat baru-baru ini merilis rincian dari Operasi Midnight Hammer, sebuah misi udara skala besar yang melibatkan serangan terhadap tiga situs nuklir utama Iran dalam waktu 30 jam. Operasi ini dilakukan secara rahasia dan melibatkan penggunaan pesawat pengebom B-2 dan rudal Tomahawk. Taktik militer canggih digunakan dalam misi ini, termasuk penggunaan bom penghancur bunker, dukungan dari jet tempur, dan strategi tipu daya udara untuk menghindari pertahanan Iran. Respons terhadap operasi ini sangat bervariasi, dengan Presiden Trump menggambarkannya sebagai langkah pencegahan sementara Iran mengutuknya sebagai kejahatan. Komunitas internasional telah menyerukan de-eskalasi ketegangan. Menurut Pentagon, tujuh pesawat pengebom B-2 Spirit terlibat dalam misi ini, lepas landas dari Pangkalan Angkatan Udara Whiteman di Missouri menuju Asia Barat dengan komunikasi minimal dan tiga kali pemberhentian pengisian bahan bakar di udara.
