Bupati Pati, Jawa Tengah, Sudewo, menjadi pusat perhatian publik setelah keputusannya untuk meningkatkan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250 persen memicu gelombang protes. Meskipun kebijakan tersebut telah dibatalkan dan permintaan maaf telah disampaikan, demonstrasi oleh Aliansi Masyarakat Pati Bersatu pada 13 Agustus terus berlanjut, bahkan dengan tuntutan agar Sudewo mengundurkan diri.
Sudewo resmi menjabat sebagai Bupati Pati sejak 18 Juli 2025 setelah memenangkan Pilkada 2024 bersama wakilnya, Sujarwanto Dwiatmoko. Profil Sudewo mencatat bahwa ia lahir di Pati pada 11 Oktober 1968, menempuh pendidikan di SMAN 1 Pati dan melanjutkan studi di Universitas Sebelas Maret (UNS) serta Universitas Diponegoro (UNDIP) dengan latar belakang teknik sipil.
Karier profesional Sudewo dimulai di sektor konstruksi sebelum beralih ke pemerintahan sebagai tenaga honorer di Departemen Pekerjaan Umum (PU). Selain itu, keikutsertaannya dalam politik melalui Partai Gerindra membuatnya terpilih sebagai Anggota DPR RI untuk beberapa periode.
Namun, kontroversi muncul ketika keputusannya untuk menaikkan PBB-P2 menuai kritik keras, menimbulkan demonstrasi besar-besaran, dan tuntutan untuk mengundurkan diri. Lebih lanjut, kasus dugaan suap yang melibatkan Sudewo dalam pembangunan jalur kereta api juga menambah kompleksitas situasinya.
Dengan masa jabatannya yang baru dimulai hingga 2030, Sudewo tengah diuji dengan tuntutan mundur dari sebagian warga dan tuduhan terkait kasus korupsi. Situasi politik di Pati semakin memanas, sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka kemungkinan memanggil Sudewo sebagai saksi terkait kasus dugaan suap DJKA.
