Setelah menyelesaikan rangkaian ibadah haji, penting bagi seluruh jemaah haji yang sedang bersiap pulang atau yang telah tiba di Tanah Air untuk menjaga kesehatan dan memperhatikan mabruk hajinya. Kepala Bidang Kesehatan (Kabid) PPIH Arab Saudi, dr. Mohammad Imran, MKM, mengingatkan bahwa jemaah perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pasca-haji guna mencegah penyebaran dan komplikasi kesehatan lebih lanjut di tengah cuaca panas ekstrem di Arab Saudi. Suhu udara di Makkah mencapai 45°C dan di Madinah mencapai 47°C, dengan kelembapan rendah di bawah 15%, menjadikan pentingnya menjaga kesehatan di tengah kondisi tersebut. Kondisi ini bisa berpotensi memicu berbagai masalah kesehatan seperti dehidrasi, kelelahan, dan memperparah penyakit kronis. Imran menyatakan bahwa jemaah harus cukup beristirahat, menghindari aktivitas fisik yang terlalu berat, dan menjaga kesehatan dengan baik selama di Arab Saudi. Bagi jemaah lansia dan yang memiliki masalah kesehatan lainnya, disarankan untuk mengutamakan ibadah yang tidak terlalu menguras fisik dan melakukan konsultasi kesehatan secara rutin. Setelah kembali ke Indonesia, jemaah diimbau untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala penyakit dalam waktu kurang dari 14 hari setelah tiba dari Tanah Suci. Selain itu, dengan adanya kenaikan kasus COVID-19 di beberapa negara, termasuk Indonesia, Imran menegaskan pentingnya waspada terhadap penyebaran virus tersebut dengan menerapkan protokol kesehatan yang tepat. Bagi jemaah yang mengalami gejala batuk-pilek, Imran menyarankan untuk menggunakan masker, mencuci tangan secara teratur, dan melaporkan riwayat perjalanan ke petugas kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang sesuai. Informasi ini disampaikan oleh Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Halo Kemenkes melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, atau email [email protected]. (DH/D2)
Share
- Advertisement -
Baca Lainnya
