Thursday, June 12, 2025

Sinergi Layanan Kesehatan Malaysia dan Indonesia saat Hadapi Puncak Haji

Share

- Advertisement -

Operasionalisasi pelayanan medis kepada jemaah haji yang sakit atau rentan menjadi fokus utama bagi negara-negara dengan jumlah jemaah haji yang besar menjelang puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) pada tanggal 9 Dzulhijjah. Pengarah Operasi Rombongan Haji Perubatan, dr. Shafiq Samsudin, memimpin rombongan petugas kesehatan haji Malaysia yang berkunjung ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah. Mereka berbagi pengalaman dan berdiskusi tentang penyelenggaraan layanan kesehatan haji, khususnya terkait dengan kebijakan pembatasan kuota petugas haji dan layanan medis bagi jemaah yang ditetapkan oleh Pemerintah Arab Saudi.

Dari 31.600 jemaah haji Malaysia, hanya sejumlah kecil petugas yang mendapat kuota, sehingga pemerintah di sini menambahkan kuota petugas untuk memenuhi rasio yang ideal. Salah satu tantangan terbesar adalah kebijakan pembatasan layanan medis bagi jemaah sakit di RS Arab Saudi, yang dirasakan oleh negara-negara seperti Singapura dan Malaysia. Dalam kunjungan ke KKHI, rombongan juga ingin mengetahui bagaimana PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan menangani pasien jemaah haji dan menghadapi situasi masa depan di mana pemerintah Arab Saudi mengambil alih perawatan pasien jemaah.

Upaya saat ini melibatkan optimalisasi pelayanan kesehatan dengan kunjungan dan edukasi oleh dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, dan perawat ke pemondokan jemaah. Rujukan pasien jemaah ke RSAS juga merupakan langkah penting yang dilakukan oleh Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK) untuk pasien yang memerlukan perawatan lanjutan. Meskipun tim KKHI dapat membantu meredakan beban RS Arab Saudi, aturan yang berlaku tetap mengharuskan TKHK merujuk jemaah sakit ke RSAS.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Kesehatan RI, Aji Muhawarman, menegaskan pentingnya sinergi layanan kesehatan antara Malaysia dan Indonesia untuk menghadapi puncak haji. Informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui Halo Kemenkes di hotline 1500-567, SMS 081281562620, atau email [email protected] (DH/D2)

Source link

Baca Lainnya

Berita Terbaru