Makkah, 10 Juni 2024
Wukuf adalah salah satu rukun haji yang harus dilaksanakan oleh jemaah haji sebagai puncak dari ibadah haji. Bagi jemaah haji yang sakit atau lansia yang tidak mandiri, pemerintah menyelenggarakan program safari wukuf untuk membantu mereka dalam menunaikan rukun haji tersebut.
“Safari wukuf ditujukan bagi jemaah haji yang sakit yang sedang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia Makkah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Pelaksanaan safari wukuf ini tidak boleh menyebabkan kondisi kesehatan jemaah menjadi menurun. Tim safari wukuf KKHI Makkah yang akan menentukan jemaah yang akan mengikuti safari wukuf,” kata Kepala Bidang Kesehatan Haji KKHI Makkah, dr. Indra Moerwoko di KKHI Makkah pada hari Senin (3/6).
Menurut Kasie Kesehatan Daerah Kerja Makkah tahun 1445 H/2024 M, Nurul Jamal, ada dua jenis penyelenggaraan safari wukuf. Pertama, safari wukuf untuk jemaah sakit yang dilaksanakan oleh KKHI. Kedua, safari wukuf untuk jemaah lansia non-mandiri yang difasilitasi oleh Bidang Layanan Lansia dan Disabilitas Kementerian Agama (Kemenag).
Safari wukuf untuk jemaah sakit yang dilakukan KKHI Makkah memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Jemaah haji sakit dengan kesadaran baik.
2. Hemodinamik (sirkulasi) stabil dengan Mean Arterial Pressure (MAP) minimal 65 mmHg.
3. Saturasi oksigen minimal 89% dengan nasal kanula 2-3 liter/menit.
4. Transportasi yang memungkinkan tanpa membahayakan jemaah.
5. Tidak mengidap penyakit menular atau infeksius.
Jamal juga menjelaskan alur seleksi jemaah haji peserta safari wukuf, dimulai dari pemondokan hingga penetapan peserta safari wukuf.
Selain itu, safari wukuf untuk jemaah lansia non-mandiri yang difasilitasi oleh Kemenag memuat kriteria kesadaran, hemodinamik, krisis hipertensi, penyakit akut, penyakit menular, pneumonia, dan kemampuan duduk stabil.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai safari wukuf, dapat menghubungi nomor hotline Kementerian Kesehatan RI 1500-567, SMS ke 081281562620, atau melalui alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid
