Bencana hidrometeorologi menjadi ancaman bagi warga di sejumlah daerah di Kabupaten Majalengka pada musim hujan ini. Di sana, warga diminta untuk waspada. Pj Bupati Majalengka, Dedi Supandi, telah memberikan informasi bahwa dari 31 Desember 2023 hingga 6 Januari 2024 diperkirakan akan terjadi curah hujan tinggi. Dedi mengatakan bahwa bencana yang harus diwaspadai meliputi pohon tumbang, longsor, banjir, dan angin kencang. Oleh karena itu, status siaga bencana hidrometeorologi telah ditetapkan dari 31 Desember 2023 hingga seminggu kedepan. Zona merah yang harus diwaspadai berada di wilayah selatan Majalengka. Wilayah dengan hujan lebat dan bahaya longsor terutama berada di wilayah selatan Majalengka, sementara untuk angin kencang, wilayah termasuk kota Majalengka. Bagi pelancong yang akan melakukan camping, diminta untuk melakukan mitigasi terlebih dahulu untuk meminimalisir terjadinya hal yang tidak diinginkan. Meskipun Majalengka masuk zona bahaya hidrometeorologi, pihak berwenang tidak akan menutup tempat wisata selama penerapan status siaga hidrometeorologi. Dedi menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada penutupan tempat camping, hanya peringatan kepada mereka yang merayakan pergantian tahun untuk waspada dengan kegiatan yang akan berdampak bahaya hidrometeorologi. Tapi penutupan tempat camping belum dilakukan.
