Pemerintah Provinsi Papua menyesalkan kericuhan yang terjadi setelah jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe tiba di STAKIN Sentani. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Papua, Yohanes Walilo, mengatakan bahwa insiden tersebut seharusnya tidak terjadi, karena saat itu sedang berlangsung prosesi pemakaman almarhum Lukas Enembe.
Menurut Walilo, setelah kejadian di STAKIN Sentani, jenazah akan diantar ke Koya Tengah, Kota Jayapura. Dia berpesan agar tidak terjadi lagi insiden kericuhan, karena sebagai orang adat dan orang Papua, mereka harus menjunjung tinggi nilai-nilai dan budaya Papua dengan menghargai satu sama lain, terutama di tengah situasi kedukaan seperti ini.
Walilo juga menekankan pentingnya untuk mengubah perilaku orang Papua menjadi gambaran toleransi di Indonesia. Dia menambahkan bahwa yang sudah terjadi biarlah terjadi, namun setelah dari STAKIN Sentani ke Kota Jayapura, harus tetap menjaga kedamaian bersama. Kita harus menjaga nama baik dan karya-karya yang sudah dilakukan oleh Lukas Enembe, sehingga harus dijaga dan dihormati untuk tidak mencoreng nama baiknya dan keluarganya.
Sementara itu, pembawa jenazah dan rombongan sudah bergerak dari STAKIN Sentani menuju Koya Tengah, Muara Tami, Kota Jayapura, Papua pada Kamis (28 Desember) 2023.