Komisioner KPU RI, August Mellaz, mengatakan bahwa pihaknya akan menambah tugas moderator debat, yakni memperjelas akronim kata-kata yang digunakan oleh capres atau cawapres saat bertanya. Pernyataan itu disampaikan setelah cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, bertanya tentang SGIE tanpa menyebutkan kepanjangannya saat debat cawapres pekan lalu.
Mellaz menyebut bahwa sebenarnya liaison officer (LO) dari masing-masing tim pasangan calon sudah seharusnya mengingatkan capres dan cawapres-nya untuk tidak menggunakan akronim saat debat. Namun demikian, moderator akan diberikan tambahan tugas untuk menggali penjelasan akronim tersebut jika kandidat tetap menggunakan singkatan tersebut.
Selain itu, Mellaz juga menegaskan bahwa ketika muncul pertanyaan dengan menggunakan akronim, moderator harus menanyakan artinya kepada pihak yang bertanya. Baru setelah jelas artinya, debat akan dilanjutkan.
Meskipun ditanya apakah KPU akan melarang penggunaan akronim saat debat, Mellaz tidak memberikan jawaban yang tegas. Ia lebih memilih untuk menjelaskan langkah-langkah yang akan diambil, yaitu memastikan peran LO dan menambah tugas moderator.
Rencana penambahan tugas moderator tersebut sudah disepakati oleh perwakilan tim sukses dalam rapat evaluasi. Rencana tersebut akan disampaikan dalam rapat pleno pimpinan KPU RI untuk diputuskan secara resmi.
Debat cawapres pertama digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, pada Jumat malam tanggal 22 Desember 2023. Dalam sesi tanya-jawab antara kandidat, Gibran menanyakan kepada cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Gus Imin, tentang bagaimana agar Indonesia dapat naik peringkat di SGIE.
Gus Imin mengaku tidak tahu kepanjangan SGIE dan terpaksa menyia-nyiakan waktu untuk menanyakan arti akronim tersebut. Gibran kemudian memberi penjelasan bahwa SGIE adalah singkatan dari State of Global Islamic Economy. Menurut Gibran, SGIE harus dipahami karena Indonesia sedang fokus mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.