Home Berita Transformasi Digital Ganjar-Mahfud: Kecepatan Internet dan Penggunaan Ponsel Dalam Negeri

Transformasi Digital Ganjar-Mahfud: Kecepatan Internet dan Penggunaan Ponsel Dalam Negeri

0

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Hilirisasi digital merupakan salah satu proyek prioritas dari pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD jika mereka memenangkan Pilpres 2024. Jutan Manik, juru bicara dari Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, menjelaskan bahwa pasangan calon nomor urut 3 tersebut akan melanjutkan proyek hilirisasi digital yang tersendat pada masa pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Jutan, kasus korupsi proyek Base Transceiver Station (BTS) 4G Bakti Kementerian Komunikasi dan Informatika yang menjerat mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, telah menghambat hilirisasi digital. Jika proyek tersebut selesai, Jutan optimis bahwa pemerintah ke depan dapat membuka akses internet ke seluruh penjuru negeri.

“Kasus korupsi BTS Kominfo yang cukup besar angkanya itu sangat disayangkan. Seandainya program itu dieksekusi dengan baik, itu sudah banyak membantu ekonomi digital kita,” ujar Jutan kepada wartawan di Jakarta, Jumat (30/11/2023).

Kejaksaan Agung menyampaikan bahwa kasus korupsi BTS 4G Bakti Kemenkominfo ditaksir merugikan negara sekitar Rp 8 triliun. Saat ini, sudah belasan orang ditetapkan sebagai tersangka. Selain dari kalangan pejabat pemerintah, para tersangka juga berasal dari kalangan swasta dan akademisi.

Menurut Jutan, prasyarat hilirisasi digital adalah tersedianya jaringan internet yang murah dan menjangkau seluruh daerah. Namun, usaha untuk mencapai itu terganjal akibat proyek BTS 4G Bakti Kemenkominfo, di mana uangnya dibagi-bagikan ke sejumlah pihak.

“Ganjar menyadari bahwa pemerintahan saat ini belum maksimal dalam mempersiapkan ekonomi digital. Ini bisa dilihat dari infrastruktur (BTS 4G) yang seharusnya sudah ada, tapi belum ada,” kata Jutan.

Faktanya, menurut dia, akses koneksi internet di Indonesia saat ini masih terpusat di kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Medan, dan Makassar. Selain itu, Jutan juga menyebut bahwa kecepatan internet Indonesia, baik untuk jaringan mobile maupun fixed broadband, tergolong lambat.

Berdasarkan laporan Speedtest Global Index yang dirilis Ookla pada Juli 2023, dengan kecepatan rerata 24,21 Mbps, Indonesia berada di posisi 96 dari 143 negara. Di Asia Tenggara, Indonesia berada di posisi ke-8, tertinggal dari Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Selain membangun infrastruktur internet yang mumpuni, Jutan menambahkan bahwa pasangan Ganjar-Mahfud juga akan mendorong kapabilitas industri dalam negeri agar dapat membuat laptop dan ponsel karya anak bangsa yang bermutu tinggi. Produk tersebut setara dengan kualitas produk global namun dengan harga yang terjangkau.

“Pada masa pemerintahan Jokowi, internet mahal. Infrastruktur juga belum selesai. Oleh karena itu, Ganjar akan memperbaiki infrastruktur itu. Namun, juga akan menyentuh ke ranah server. Fokus Ganjar nanti akan meminta kepada merek-merek yang sudah membuat usaha ini untuk meningkatkan kualitas,” kata Jutan.

Niat untuk mengakselerasi hilirisasi digital sebelumnya sudah diungkapkan oleh Ganjar saat menjadi pembicara di Indonesia Millenial and Gen Z Summit 2023 di Senayan Park, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2023). Ganjar menyebut hilirisasi digital bisa dimulai dengan pemerataan internet cepat dan murah serta membuat ponsel dan laptop merek lokal. “Kita harus mendorong lahirnya generasi inovator.”

Exit mobile version