Jakarta – Sektor logistik global sedang menghadapi berbagai tantangan. Setelah pandemi COVID-19, sektor logistik dihadapi oleh tantangan akibat ketegangan geopolitik di beberapa negara.
Direktur Perencanaan Bisnis PT Pertamina International Shipping (PIS) Wisnu Medan Santoso menjelaskan bahwa meskipun pandemi COVID-19 telah berlalu dengan baik, masalah global belum terselesaikan terutama akibat faktor geopolitik.
Dia menyatakan bahwa ketegangan antara Rusia dan Ukraina belum terselesaikan dan memberikan dampak yang mendasar terhadap dunia logistik. Dengan adanya sanksi terhadap Rusia dan pembatasan harga minyak Rusia, ada kecenderungan Rusia untuk menggunakan kapal tanker mereka sendiri.
“Sehingga mereka dapat memberikan layanan secara FOB kepada pelanggan mereka. Hal ini meningkatkan permintaan terhadap kapal tanker secara signifikan di pasar,” ungkapnya dalam diskusi Membangun Ketahanan Logistik Nasional terhadap Turbulensi Eksternal, pada Selasa (28/11/2023).
Pola distribusi energi juga berubah. Dia menyebutkan bahwa dunia tidak bisa lepas dari energi yang diproduksi oleh Rusia. Karena itu, berbagai upaya dilakukan. Misalnya, India mengimpor minyak dari Rusia dan kemudian mengekspornya dalam bentuk produk ke negara-negara Eropa.
“Ini mengubah pola distribusi secara signifikan di dunia dan meningkatkan kebutuhan kapal-kapal tanker di masa depan,” katanya.
Selain persoalan tersebut, ketegangan di Timur Tengah juga muncul. Dampak dari ketegangan tersebut salah satunya adalah penyitaan kapal yang terjadi di Yaman.
Dia juga menyebutkan tantangan lain, seperti periode musim dingin yang akan datang dan tingginya suku bunga untuk investasi.
“Belum lagi jika kita harus berinvestasi karena kebutuhan kapal sangat besar, sedangkan suku bunga saat ini sangat tinggi. Sungguh masa-masa yang sulit, penuh tantangan, banyak peluang tapi cukup sulit ke depannya,” jelasnya.
