Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Tengah saat ini sedang mengkaji tentang keandalan kaca di objek wisata jembatan kaca yang pecah di wisata Hutan Limpakuwus, Banyumas. Insiden yang terjadi pada Rabu (25/10/2023) tersebut telah menewaskan seorang wisatawan dari Cilacap.
Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi, mengungkapkan bahwa saat ini belum ada tersangka yang ditetapkan atas insiden tersebut. Mereka masih melakukan pemeriksaan terhadap 12 saksi dan juga ahli konstruksi bangunan.
“Belum ada penetapan tersangka, masih dalam pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan ahli konstruksi bangunan,” kata Agus kepada Republika, Jumat (27/10/2023).
Tim Labfor Polda Jawa Tengah bersama dengan ahli konstruksi sedang memeriksa keandalan konstruksi bangunan tersebut. Mereka akan memeriksa keandalan kaca yang digunakan, apakah dapat digunakan sebagai tempat wisata atau tidak.
Dari hasil pemeriksaan di tempat kejadian perkara (TKP), diketahui bahwa ketebalan kaca yang menjadi alas jembatan hanya 1,2 cm. “Kaca yang kami periksa di TKP memiliki ketebalan sekitar 1,2 cm dan lebar 118 cm dengan panjang 243 cm untuk setiap lembarannya,” ungkapnya.
Nantinya, Labfor akan menjelaskan temuan di lapangan dan apakah kaca dan konstruksi jembatan tersebut layak sebagai objek wisata. Kepolisian berencana akan melakukan gelar perkara pada Sabtu (28/10/2023).
“Saya rencanakan gelar perkara besok. Untuk Labfor masih dalam proses,” katanya.
Saat ini, pihak kepolisian sedang menyelidiki unsur kelalaian dalam peristiwa ini. Selain ketebalan kaca yang sangat tipis, terdapat beberapa catatan penting yang menjadi bukti kelalaian pengelola. Beberapa di antaranya adalah jembatan kaca The Geong tidak pernah mendapatkan perawatan khusus oleh pemilik wahana dan tidak pernah dilakukan uji kelayakan wahana. Pengujian kelayakan konstruksi jembatan dilakukan oleh karyawan yang tidak memiliki keahlian atau bidang konstruksi, hanya berdasarkan pengalaman kerja di bidang wisata.
Sebelumnya, jembatan kaca The Geong di Hutan Limpakuwus, Banyumas, pecah dan mengakibatkan empat wisatawan dari Cilacap jatuh dari ketinggian 15 meter. Insiden yang terjadi pada Rabu (25/10/2023) tersebut menyebabkan satu korban terluka parah dan satu orang meninggal dunia.