Friday, November 15, 2024

10 Ribu Tentara Israel Mengalami Gangguan Mental

Share

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Ribuan tentara Israel yang pulang dari Jalur Gaza mengalami gangguan stres pasca trauma. Sampai saat ini, lebih dari 10.000 tentara cadangan telah meminta layanan kesehatan mental.

The Jerusalem Post melaporkan, baru-baru ini seorang tentara melakukan bunuh diri setelah diperintahkan untuk kembali bertugas di militer di Jalur Gaza. Sebelumnya, surat kabar Israel Haaretz mengungkapkan bahwa 10 perwira dan tentara Israel telah melakukan bunuh diri sejak 7 Oktober, beberapa di antaranya bunuh diri dalam pertempuran di sekitar Gaza.

Pada bulan Mei lalu, sebuah penerbangan oleh maskapai sewaan El Al, Sun D’Or yang menuju ke Georgia terpaksa kembali dan mendarat setelah seorang penumpang menyerang awak kabin. Pria tersebut diketahui sebagai anggota IDF yang mengalami gangguan stres pasca trauma akibat tugasnya di Jalur Gaza.

“Dia memukul pramugari dan berteriak di pesawat hingga tiba-tiba jatuh,” kata seorang saksi yang dilansir oleh the Times of Israel. Dia juga mengatakan bahwa penumpang tersebut berteriak, “Saya berada di Gaza, dan saya menderita PTSD, saya melihat mayat-mayat terbang di udara.”

Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap militer Hamas, juga sebelumnya mengumumkan bahwa mereka telah menyelamatkan seorang tahanan Israel dari percobaan bunuh diri di mana dia ditangkap di Jalur Gaza.

Pada pertengahan bulan Maret lalu, tentara Israel mengakui bahwa mereka menghadapi masalah kesehatan mental terbesar sejak tahun 1973, yang disebabkan oleh perang antara faksi perlawanan Palestina di Jalur Gaza dan tentara pendudukan sejak Al-Banjir Aqsa.

Surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa jajak pendapat internal di tentara Israel menunjukkan bahwa hanya 42 persen perwira militer permanen ingin terus bertugas setelah perang di Gaza berakhir, dibandingkan dengan 49 persen pada bulan Agustus tahun sebelumnya.

Laporan dari Israel menyatakan bahwa pasukan cadangan tentara mengalami kekurangan personel saat perang memasuki bulan kesembilan, dan tentara Israel mulai mencari sukarelawan untuk berperang di Gaza.

Tentara Israel mengakui bahwa jumlah tentara yang terluka sejak dimulainya perang pada 7 Oktober mencapai 3.763 orang, di mana 1.902 di antaranya terluka sejak pertempuran darat dimulai pada 27 bulan yang sama.

Jumlah kematian di kalangan tentara pendudukan mencapai 646 tentara dan perwira sejak awal perang, termasuk 294 orang yang tewas dalam pertempuran darat di Jalur Gaza. Namun, rumah sakit dan media Israel telah mengkonfirmasi bahwa jumlah sebenarnya korban tewas dan terluka di kalangan tentara lebih besar dari yang diumumkan.

Baca Lainnya

Berita Terbaru