Pemerintah Provinsi Bali telah menetapkan Tanggap Darurat Bencana selama satu minggu setelah banjir melanda beberapa wilayah. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyampaikan bahwa keputusan ini diambil setelah rapat koordinasi Banjir Provinsi Bali. Meskipun tanggap darurat bencana hanya berlangsung satu minggu, langkah-langkah perbaikan dan rekonstruksi pasca-bencana akan segera dilakukan.
Suharyanto menegaskan bahwa status tanggap darurat bencana hanyalah langkah administratif yang diperlukan untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat. Pemerintah telah menyediakan bantuan dasar seperti selimut, sembako, dan matras untuk masyarakat yang terdampak banjir. Selain itu, pemerintah juga akan mengganti rumah yang rusak berat serta membantu perbaikan untuk rumah yang rusak sedang dan ringan.
Untuk penanganan pascabanjir, TNI-Polri dan relawan sudah terlibat dalam membersihkan wilayah terdampak. Sebanyak 400-600 orang dari TNI-Polri bekerja untuk membantu masyarakat membersihkan dampak banjir. Semua upaya dilakukan untuk memastikan bantuan terhadap masyarakat terdampak dan memulihkan kondisi pasca-banjir. Kepedulian dan kerjasama semua pihak menjadi kunci dalam penanganan bencana ini.
