Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) telah mengemukakan peringatan mengenai peningkatan jumlah negara pemilik senjata nuklir di dunia. Dalam sebuah wawancara dengan harian Italia La Repubblica, Rafael Grossi menyampaikan bahaya bahwa risiko konflik nuklir saat ini lebih tinggi daripada sebelumnya. Menurut Grossi, dalam waktu yang tidak spesifik, jumlah negara yang memiliki senjata nuklir bisa mencapai 20 hingga 25 negara, meningkat dari sembilan negara saat ini. Ia juga menyoroti bahwa proses pelucutan senjata atau pengurangan stok senjata nuklir telah terhenti. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya upaya untuk memastikan keselamatan dan keamanan dalam pengendalian senjata nuklir di seluruh dunia.