Keluarga Rheza Amikom Yogyakarta Menerima Kejadian Meninggal sebagai Musibah
Pihak keluarga Rheza Sendy Pratama, mahasiswa Amikom Yogyakarta yang meninggal dunia, telah menegaskan bahwa mereka telah menerima kejadian tersebut sebagai musibah murni. Dalam sebuah surat pernyataan yang ditulis secara sukarela, ayahanda Rheza, Yoyon Surono menyatakan bahwa keluarga tidak dibuat atau dipaksa oleh pihak kepolisian untuk membuat surat tersebut.
Yoyon menegaskan bahwa keputusan untuk tidak melakukan otopsi atau visum lanjutan terhadap jenazah putranya merupakan keputusan keluarga. Mereka tdk ingin menempuh jalur hukum atas kematian Rheza dan hanya berharap agar insiden ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak.
Kapolda DIY juga mengklaim bahwa pihak keluarga menolak saat polisi hendak melakukan autopsi pada jasad Rheza. Meskipun anggota kepolisian telah berusaha untuk menyelamatkan Rheza saat aksi di sekitar Mapolda DIY, kondisinya kritis dan akhirnya dilarikan ke RSUP Dr Sardjito sebelum meninggal dunia.
Sementara itu, Kapolda DIY telah memerintahkan penyelidikan internal terkait penyebab kematian Rheza, meskipun keluarga telah menerima kejadian tersebut sebagai musibah. Mereka akan mendalami berbagai petunjuk yang ada, termasuk video aksi di sekitar Mapolda DIY dan temuan jejak sepatu PDL di tubuh Rheza.
