Polisi yang menjadi terdakwa dalam kasus penembakan siswa SMKN 4 Semarang, Gamma Rizkynata Oktavandi, yakni Aipda Robig Zaenudin, telah mengajukan banding setelah divonis 15 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Semarang. Banding tersebut diajukan pada Jumat (15/8) kemarin, baik oleh terdakwa maupun oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU). Setelah pengajuan banding, Robig, JPU, dan pengacara terdakwa diwajibkan untuk segera menyerahkan memori banding. Selanjutnya, permohonan banding akan diperiksa oleh majelis banding di Pengadilan Tinggi Semarang.
Robig sebelumnya divonis selama 15 tahun penjara setelah terbukti menembak Gamma, menyebabkan korban meninggal dan dua teman lainnya terluka. Pengacara keluarga korban, Zainal Abidin alias Petir, menanggapi upaya banding yang dilakukan oleh Robig. Ia menyatakan bahwa keputusan hakim Pengadilan Negeri Semarang sudah tepat, dan berharap agar Pengadilan Tinggi tidak memberikan putusan yang lebih rendah. Zainal juga mendorong agar hukuman terhadap Robig diperberat menjadi maksimal.
Robig juga telah dinyatakan akan dipecat dari kepolisian setelah banding etiknya ditolak. Kejadian tragis ini bermula ketika Robig menembak sekelompok pemuda, yang salah satunya adalah Gamma dan dua temannya. Pertempuran tersebut berujung pada kematian Gamma dan luka-luka pada dua korban lainnya. Polrestabes Semarang pada saat itu menyatakan bahwa Robig menembak untuk melerai pertikaian, namun alasan itu tidak terbukti di pengadilan.
Terkait tindakan Kapolrestabes Semarang saat kejadian, yang juga telah pensiun, Zainal berharap agar ia juga diperiksa oleh internal Polri. Keluarga korban berharap agar proses hukum terhadap Robig berjalan dengan baik dan memenuhi keadilan bagi korban. Keputusan Pengadilan Tinggi nantinya diharapkan dapat memperkuat hukuman terhadap Robig dan tidak mengurangi hukuman yang telah dijatuhkan oleh Pengadilan Negeri Semarang.
