Pada hari Selasa, 22 Juli 2025, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Curup di Bengkulu berhasil menggagalkan upaya penyelundupan sabu saat seorang pengunjung mengunjungi salah satu warga binaan pemasyarakatan (WBP). Menurut Kepala Lapas Kelas IIA Curup, David Rosehan, kecurigaan terhadap pengunjung tersebut bermula dari gerak-gerik yang mencurigakan. Petugas selama kunjungan tatap muka bagi WBP melakukan pemeriksaan terhadap pengunjung bernama Sariani dan menemukan sebungkus plastik kecil berisi kristal putih bening yang diduga sabu. Hal ini segera diamankan oleh petugas dan Sariani diserahkan kepada pihak kepolisian setempat untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Pihak Lapas Curup telah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dan akan berusaha untuk menjaga agar situasi di dalam Lapas tetap aman dan kondusif tanpa gangguan keamanan. Upaya deteksi dini dan pencegahan penyelundupan narkoba ke dalam Lapas akan terus dilakukan sesuai arahan Menteri Imipas dan Ditjenpas untuk membuat Lapas bebas dari narkoba. Sebanyak 16 narapidana juga telah dipindahkan ke Nusa Kambangan di Jawa Tengah sebagai dampak dari kasus prostitusi anak yang dikendalikan dari Lapas Cipinang. Hal ini merupakan langkah untuk memastikan keamanan dan ketertiban dalam sistem pemasyarakatan di Indonesia.
