Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan bahwa sekitar 4,2 miliar liter air hujan melanda Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam waktu singkat. Dampak dari hujan deras tersebut adalah terendamnya beberapa wilayah di Mataram akibat banjir. Kepala Stasiun Klimatologi NTB, Nuga Putrantijo, menyatakan bahwa estimasi volume air yang tumpah di Kota Mataram mencapai 4,2 miliar liter dalam kurun waktu kurang dari enam jam. Data yang tercatat melalui stasiun cuaca AWS Sigerongan, AAWS Stasiun Klimatologi NTB, dan ARG Mataram menunjukkan angka curah hujan yang signifikan. Volume ini termasuk dalam kategori hujan lebat harian dan hujan ekstrem per jam. Akibat hujan deras tersebut, BPBD Nusa Tenggara Barat melaporkan bahwa beberapa kecamatan dan desa di Kota Mataram terdampak banjir. Hal ini disebabkan oleh peningkatan debit air sungai yang meluap dan menggenangi permukiman warga. Masyarakat diimbau untuk berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah dan menjaga kebersihan saluran air serta drainase untuk mencegah terjadinya genangan air selama musim hujan. Ahmadi, Kepala BPBD NTB, menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi hujan dan angin kencang yang dapat terjadi secara tiba-tiba.