Monday, July 7, 2025

Target Eliminasi HIV dan IMS 2030: Berani Tes, Lindungi Diri!

Share

- Advertisement -

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (RI) memperkuat usaha untuk mencapai tujuan eliminasi HIV dan Infeksi Menular Seksual (IMS) pada tahun 2030. Dengan fokus pada edukasi, deteksi dini, dan pengobatan, Kementerian Kesehatan berkomitmen mengurangi beban kasus yang ada di Indonesia. Negara ini, berdasarkan data terkini, menempati peringkat ke-14 dunia dalam jumlah Orang dengan HIV (ODHIV) dan peringkat ke-9 untuk kasus infeksi baru HIV. Saat ini, diperkirakan terdapat sekitar 564.000 ODHIV di Indonesia, namun hanya 63% yang mengetahui status infeksinya. Sekitar 67% telah menjalani terapi antiretroviral (ARV), dengan hanya 55% mencapai viral load tersupresi, menunjukkan risiko penularan virus yang rendah.

Direktur Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, dr. Ina Agustina, menjelaskan bahwa sebagian besar kasus HIV terjadi di 11 provinsi prioritas di Indonesia, dengan penyebaran yang banyak terjadi di populasi kunci seperti laki-laki seks dengan laki-laki (LSL), waria, pekerja seks perempuan, dan pengguna napza suntik. Selain itu, penularan HIV di Papua juga mencapai populasi umum dengan prevalensi sebesar 2,3%. Data menunjukkan bahwa positivity rate HIV cenderung stagnan, sementara kasus IMS mengalami peningkatan, khususnya pada kelompok usia muda.

Penting untuk memperhatikan bahwa IMS bukan hanya masalah kesehatan pribadi, namun juga kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Penyebaran IMS membuka peluang penularan HIV, terutama pada usia produktif dan kini semakin banyak terjadi pada usia remaja. Oleh karena itu, kesadaran akan pentingnya edukasi kesehatan reproduksi, pencegahan IMS, dan tes rutin sangat dibutuhkan. Kementerian Kesehatan terus berupaya untuk memperluas akses layanan kesehatan guna mencapai target eliminasi HIV dan IMS. Melalui layanan tes HIV, IMS, dan tes viral load yang tersedia di berbagai daerah, serta kampanye pencegahan yang menyasar pada pendekatan “ABCDE” (Abstinence, Be faithful, Condom, Drugs, dan Education), diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan mengurangi kasus baru.

Dengan upaya kolaboratif dan komitmen yang kuat, Indonesia berharap dapat mencapai sasaran eliminasi HIV dan IMS pada tahun 2030, sebagai langkah penting menuju masyarakat sehat dan berkualitas.

Source link

Baca Lainnya

Berita Terbaru