Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyiapkan strategi komprehensif untuk mengeliminasi malaria secara nasional, dengan fokus khusus di wilayah Papua. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa keberhasilan di Papua akan menjadi penentu utama tercapainya target Indonesia bebas malaria pada tahun 2030. Dari 514 kabupaten/kota di Indonesia, sekitar 79 persen sudah mencapai status eliminasi, namun lebih dari 93 persen beban kasus malaria nasional masih terkonsentrasi di Papua. Wilayah tersebut memiliki tantangan geografis, sosial, dan aksesibilitas yang kompleks. Untuk mengatasi tantangan tersebut, Kemenkes mengedepankan beberapa pendekatan utama. Langkah pertama adalah pencegahan berbasis lingkungan guna mengurangi habitat nyamuk pembawa malaria, sementara langkah kedua adalah perlindungan masyarakat melalui distribusi kelambu berinsektisida. Langkah ketiga melibatkan inovasi melalui Mass Drug Administration (MDA) atau pemberian obat pencegahan malaria secara massal di suatu wilayah. Kemenkes juga menekankan pentingnya kerja sama lintas negara dalam upaya eliminasi malaria. Menkes Budi menyoroti pentingnya komitmen seluruh gubernur di Papua untuk mengejar target eliminasi malaria pada tahun 2030. Selain itu, juga disoroti joint action plan yang ditandatangani dengan pemerintah Papua Nugini karena batas administratif tidak menghalangi penyebaran penyakit. Meskipun angka kematian akibat malaria di Indonesia berkisar sekitar 130 kasus per tahun, penyakit ini masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi. WHO menargetkan eliminasi malaria secara global pada tahun 2030, dan dengan strategi yang tepat serta dukungan lintas sektor, Kemenkes yakin target eliminasi malaria di Papua bisa tercapai.
Share
- Advertisement -
Baca Lainnya
