Petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta menangkap seorang pria berinisial DJF (27) yang merupakan pelaku penembakan dua Warga Negara Australia di Bali. DJF, yang juga WN Australia, ditangkap saat hendak meninggalkan Indonesia melalui Bandara Soetta untuk pergi ke Singapura dengan tujuan akhir Kamboja. Petugas menemukan bahwa DJF masuk dalam daftar cekal imigrasi setelah autogate menunjukkan lampu warna merah.
Setelah penangkapan, DJF diamankan oleh petugas dan Ditjen Imigrasi untuk penanganan lebih lanjut. Interpol Indonesia juga memberikan dukungan dengan pencekalan mendesak untuk menangkap DJF tepat waktu. Tim Subdit Pengawasan Keimigrasian bersama Tim Interpol Indonesia mengambil DJF untuk pemeriksaan lebih lanjut di Gedung Ditjen Imigrasi. DJF kemudian terindikasi kuat terlibat dalam kasus penembakan di Bali dan diserahkan kepada Polres Badung.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, menyoroti efektivitas koordinasi antara Imigrasi dan Interpol dalam penangkapan DJF. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga mengungkapkan bahwa dua pelaku telah ditangkap dan masih dalam proses pemeriksaan terkait penembakan tersebut. Kedua pria WN Australia tersebut menjadi korban penembakan di Bali, yang mengakibatkan salah satunya meninggal dunia. Saat ini, proses hukum terhadap pelaku sedang berlangsung dan akan dirilis secara lengkap oleh Polda Bali.
