Mantan Ketua Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Peristiwa Mei 1998, Marzuki Darusman, merespons pernyataan Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, yang membantah adanya pemerkosaan massal dalam peristiwa tahun 1998. Marzuki menyebut pernyataan tersebut menyesatkan dan meminta klarifikasi dari Fadli Zon terkait bukti yang menyebutkan sebaliknya. Menyinggung laporan yang telah diakui oleh Presiden ke-3 RI BJ Habibie, Marzuki menegaskan bahwa pemerkosaan massal itu benar terjadi berdasarkan bukti yang ada.
Lebih lanjut, Marzuki menekankan perlunya klarifikasi dari Fadli Zon apakah pernyataannya itu bersifat pribadi atau sebagai menteri, serta apakah pemerintah secara keseluruhan menganggapnya sebagai rumor. Hal ini penting untuk menjaga kejelasan dalam penulisan sejarah dan menghormati fakta sejarah yang sesungguhnya. Eks Menkumham, Yasonna Laoly, juga turut menanggapi pernyataan tersebut dengan mengingatkan agar sejarah ditulis secara terbuka dan melihat fakta yang sebenarnya.
Dalam pidato kenegaraan pada Sidang Paripurna MPR 16 Agustus 1998, BJ Habibie mengutuk keras tindakan kekerasan dan pemerkosaan massal yang terjadi selama kerusuhan Mei 1998. Meskipun upaya mengusut tuntas pelaku tidak pernah berlangsung secara hukum, Habibie menekankan pentingnya membuka fakta-fakta sejarah yang sebenarnya. Di sisi lain, Fadli Zon membantah bahwa laporan TGPF tidak memiliki data yang solid untuk mendukung klaim pemerkosaan massal. Menurutnya, laporan tersebut hanya menyebut angka tanpa rincian lebih lanjut seperti nama, waktu, peristiwa, dan tempat kejadian.