Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) telah mengumumkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024 dalam upaya menurunkan prevalensi stunting. Hasil survei menunjukkan penurunan prevalensi stunting nasional dari 21,5% pada tahun 2023 menjadi 19,8% pada tahun 2024. Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menegaskan komitmen pemerintah untuk menurunkan angka stunting menjadi 14,2% pada tahun 2029. Target ini diharapkan dapat dicapai melalui kerjasama lintas kementerian, lembaga, dan pemangku kepentingan.
Menargetkan penurunan stunting sebesar 18,8% pada tahun 2025, Menteri Budi menyoroti pentingnya intervensi sejak masa pra-kelahiran dan fokus pada 11 intervensi kesehatan khusus untuk remaja putri dan ibu hamil. Selain itu, program distribusi tablet tambah darah, suplementasi mikronutrien, ASI eksklusif, PMT, dan imunisasi juga ditekankan untuk mengurangi angka stunting.
Hasil SSGI 2024 menunjukkan prevalensi stunting nasional yang turun menjadi 19,8%, suatu langkah signifikan dalam mencapai target jangka panjang penurunan stunting hingga 5% pada tahun 2045. Kendati demikian, terdapat variasi prevalensi stunting antarprovinsi, kabupaten/kota, serta kelompok sosial ekonomi, yang membutuhkan penajaman intervensi berbasis data.
Survei SSGI 2024 dilaksanakan di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota dengan dukungan penuh dari kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah, dan mitra pembangunan internasional. Hasil survei telah dikompilasi dalam buku dan tersedia secara terbuka untuk publik. Diseminasi data ini bertujuan untuk memberikan dasar perencanaan, evaluasi program, dan identifikasi wilayah prioritas guna memperkuat intervensi yang berdampak langsung pada penurunan angka stunting di Indonesia.