ASEAN tengah menyusun pedoman terkait penggunaan platform media sosial yang aman dan bertanggung jawab untuk mengatasi tantangan yang semakin meningkat terkait media sosial. Pedoman ini diharapkan akan selesai dalam waktu tiga bulan. Inisiatif ini sejalan dengan tujuan pedoman yang akan diadopsi oleh semua negara anggota ASEAN tahun depan. MCMC Malaysia akan menyelenggarakan lokakarya bulan ini untuk mendapatkan umpan balik yang lebih komprehensif dan inklusif. Pedoman tersebut bertujuan untuk menyediakan panduan yang konsisten bagi kawasan tersebut, serta menghasilkan laporan komprehensif tentang regulasi media sosial di negara-negara anggota ASEAN.
Teo Nie Ching, Wakil Menteri Komunikasi, menyatakan bahwa tantangan terkait media sosial merupakan hal yang besar bagi semua negara dan kerja sama antar negara sangat penting. Hal ini merupakan langkah untuk berbicara dengan satu suara kepada perusahaan media besar seperti Meta, Google, dan TikTok, demi menciptakan lingkungan online yang lebih aman. Selain itu, Malaysia juga menjalin kerja sama dengan China terkait produksi konten bersama dan isu-isu terkait media dan jurnalisme. Kedua negara membahas berbagai masalah, termasuk penyebaran berita palsu dan misinformasi di platform media sosial. Wang Gang, Wakil Kepala Departemen Publisitas Komite, memuji upaya Malaysia dalam menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan bertanggung jawab.
Dalam upaya bersama untuk mengatasi tantangan yang ada, ASEAN terus merumuskan pedoman yang dapat mencerminkan konteks unik kawasan tersebut. Diharapkan dengan adanya pedoman yang jelas dan konsisten, regulasi media sosial di negara-negara anggota ASEAN dapat lebih terkendali. Melalui kerja sama antar negara dan pertukaran informasi yang intensif, diharapkan lingkungan daring di ASEAN dapat menjadi lebih aman dan lebih teratur di masa mendatang.
