Pada tanggal 25 Februari 2025, Indonesia memperluas jangkauan distribusi vaksin ke Timur Tengah melalui kerja sama strategis dengan Arabio, sebuah perusahaan farmasi di wilayah tersebut. Dalam upaya meningkatkan kapasitas produksi dan distribusi vaksin di Timur Tengah, PT Biofarma menandatangani Memorandum Saling Pengertian (MoU) dengan Arabio.
Menurut Dirjen Farmasi dan Alat Kesehatan, Lucia Rizka Andalusi, kerja sama ini bertujuan untuk memperluas distribusi vaksin dengan membangun fasilitas produksi vaksin di Arab Saudi. Biofarma, sebagai salah satu produsen vaksin terbesar di Indonesia, telah mendistribusikan produknya ke lebih dari 150 negara di seluruh dunia.
Selain itu, Pemerintah Arab Saudi juga baru saja meluncurkan program pendanaan untuk mendukung eradikasi polio, di mana Biofarma diharapkan akan menjadi salah satu suplainya. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi vaksin polio untuk memberantas penyakit tersebut.
Dalam harapannya, Direktur Utama PT Biofarma, Shadiq Akasya, berharap kerja sama dengan Arabio tidak hanya memperluas distribusi vaksin, tetapi juga memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Kerja sama ini juga mencakup transfer teknologi untuk produksi vaksin lainnya, seperti vaksin dasar untuk anak-anak.
Selain fokus pada vaksin, kerja sama ini juga melibatkan transfer teknologi untuk meningkatkan kualitas vaksin yang diproduksi oleh Biofarma. Kunjungan dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi juga mencakup diskusi potensial kolaborasi di bidang pendidikan keperawatan antara Indonesia dan Arab Saudi.
Melalui kolaborasi ini, diharapkan kualitas pendidikan dan pelatihan keperawatan dapat ditingkatkan untuk mencetak tenaga medis yang berkualitas di kawasan Timur Tengah. Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Kesehatan RI untuk informasi lebih lanjut.