Sebuah penggerebekan dilakukan oleh Polres Asahan, Sumatera Utara, terhadap 24 anggota geng motor yang seringkali membuat resah warga dengan perilaku kriminalnya. Kelompok tersebut selain sering terlibat dalam tawuran, juga kerap menggelar pesta minuman keras dan konvoi sambil membawa senjata tajam. Polisi mengungkap bahwa para anggota geng motor tersebut berasal dari dua kelompok yang dikenal sebagai Kosong Barang (Kosbar) dan Anak Simpang Kawat (ASK). Kedua geng motor ini sudah beberapa kali terlibat dalam bentrokan dan tawuran, terakhir terjadi pada malam pergantian tahun baru tahun 2025.
Kapolres Asahan, AKBP Afdhal Junaidi menggambarkan kegiatan meresahkan kedua geng motor tersebut seperti adegan dalam sinetron televisi. Sebelum terlibat dalam tawuran, anggota geng motor tersebut telah menyiapkan senjata tajam setelah berkumpul di suatu tempat sambil menggelar pesta minuman keras. Kesepakatan untuk tawuran tersebut bahkan dibuat melalui media sosial Tiktok.
Kegiatan tawuran berdarah terjadi di Jembatan Pondok Jati pada pukul 04.00 WIB, dimana kedua kelompok saling serang menggunakan senjata tajam dan botol kaca. Akibatnya, salah satu anggota geng motor Kosbar mengalami luka bacok. Dalam insiden tersebut, sepeda motor milik salah satu anggota Kosbar tertinggal di lokasi kejadian dan kemudian diambil oleh geng motor ASK yang meminta tebusan sebesar Rp 10 juta kepada pemiliknya.
Polisi berhasil menangkap 24 anggota geng motor, termasuk seorang pelaku dengan inisial IA yang diduga sebagai pelaku penganiayaan terhadap pengamen. Anggota lainnya masih dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Pihak kepolisian telah mengamankan sejumlah barang bukti seperti senjata tajam, sepeda motor, dan alat komunikasi yang digunakan dalam merencanakan aksi kriminal tersebut. Meskipun belum diungkap secara rinci, polisi menegaskan bahwa penangkapan tersebut dilakukan atas dasar laporan masyarakat sekitar yang merasa terganggu dengan keberadaan geng motor tersebut.
