Berita duka menyelimuti kalangan politik Indonesia dengan meninggalnya mantan Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak. Kabar tersebut diumumkan secara resmi oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui akun Instagram resmi mereka. Awang Faroek dikabarkan meninggal dunia setelah menjalani perawatan di ICU RS Kanujoso, Djatiwibowo RSKD Balikpapan. Almarhum sebelumnya pernah menderita bell’s palsy, suatu gangguan saraf pada tahun 2014. Selain itu, beredar informasi bahwa KPK akan menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan terkait kasus dugaan korupsi izin pertambangan di Kalimantan Timur setelah kabar meninggalnya Awang Faroek.
Profil singkat Awang Faroek Ishak menunjukkan bahwa beliau lahir pada 31 Juli 1948 dan berasal dari keluarga yang memiliki pengaruh dalam dunia pemerintahan di Kalimantan Timur. Awang Faroek menempuh pendidikan mulai dari Tarakan hingga menjadi profesor tamu di Universitas Victoria, Melbourne, Australia. Awang Faroek memulai karirnya di pemerintahan sejak tahun 1973 dan kemudian berhasil menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Timur periode 2008-2018.
Kepemimpinan Awang Faroek dikenal fokus pada pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas pendidikan. Dedikasi beliau dalam memajukan sektor pendidikan terutama terkait program wajib belajar 12 tahun memberikan kesan mendalam bagi masyarakat Kaltim. Meskipun kepergiannya meninggalkan duka yang mendalam, namun jasanya dan kontribusinya akan selalu diingat, terutama dalam upaya membangun karakter dan memperkuat tata kelola pemerintahan.
