TOKYO – Saat ini China menguasai industri perangkat lunak (Chip), hal ini membuat negara-negara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat khawatir. Canon mengatakan pihaknya mengirimkan unit pertama peralatan litografi generasi berikutnya ke sebuah perusahaan AS yang mengembangkan semikonduktor canggih, memperkenalkan teknologi produksi baru yang dapat memangkas biaya dan penggunaan listrik.
Mesin litografi nanoimprint akan diserahkan ke Texas Institute for Electronics, sebuah konsorsium yang didukung oleh University of Texas di Austin yang mencakup Intel dan perusahaan chip lainnya serta organisasi sektor publik dan akademis. Peralatan tersebut akan digunakan oleh produsen chip untuk penelitian dan pengembangan.
Pembuatan semikonduktor biasanya melibatkan pembentukan sirkuit menggunakan fotolitografi, di mana pola diproyeksikan ke wafer berlapis resin melalui paparan cahaya yang kuat. Sebaliknya, peralatan litografi nanoimprint menempelkan pola pada cetakan ke dalam resin.
Canon telah mengembangkan teknologi ini sejak 2014. Penjualan peralatan tersebut, yang dibuat melalui kemitraan dengan Kioxia and Dai Nippon Printing, dimulai Oktober lalu. Peralatan nanoimprint Canon memiliki desain yang lebih sederhana dan mengonsumsi daya sekitar sepersepuluh lebih sedikit dibanding peralatan fotolitografi.
Peralatan ini juga dapat membentuk pola sirkuit tiga dimensi yang kompleks dengan satu stempel, dan dapat menangani sirkuit yang sangat halus yang digunakan dalam chip logika canggih. Canon berencana untuk menjual sekitar 10 hingga 20 unit per tahun dalam waktu tiga hingga lima tahun.
Beberapa kendala masih ada dalam pengembangan litografi nanoimprint, termasuk kebutuhan akan teknologi yang lebih canggih untuk mencegah masuknya partikel debu halus yang dapat menyebabkan kerusakan. Kemitraan dengan perusahaan lain untuk mengembangkan bahan manufaktur yang bekerja dengan teknologi ini juga akan menjadi kunci bagi Canon.
