Meta telah menghapus 63.000 akun terkait dengan jaringan penipuan dalam beberapa pekan terakhir. Langkah tersebut diambil karena akun tersebut terlibat dalam skema pemerasan finansial dan distribusi skrip pemerasan. Tindakan ini adalah upaya Meta untuk mengurangi aktivitas penipuan di platformnya.
Sebuah laporan menunjukkan bahwa Meta juga membongkar jaringan lebih kecil yang terdiri dari 2.500 akun terkait dengan sekitar 20 individu. Jaringan ini mengincar pria dewasa di Amerika Serikat dengan menggunakan identitas palsu. Selain itu, sekitar 7.200 aset di Nigeria, termasuk akun Facebook, pages, dan grup, juga dihapus karena memfasilitasi penipuan.
Meta menggunakan sinyal teknis canggih dan investigasi menyeluruh untuk mengidentifikasi dan menonaktifkan akun-akun tersebut. Perusahaan juga berkerjasama dengan NCMEC untuk menangani kasus scammer yang menargetkan anak di bawah umur. Selain itu, Meta juga telah mendukung program Lantern Tech Coalition untuk mengatasi penipuan lintas platform.
Perusahaan ini juga menghadapi denda sebesar 220 juta dollar AS dari FCCPC Nigeria karena pelanggaran hukum perlindungan data terkait WhatsApp. Meta berencana untuk menantang denda tersebut sementara FCCPC bertujuan untuk memastikan perlindungan pengguna dan kepatuhan pada peraturan setempat.
