Dunia maya heboh setelah munculnya emoji bendera Palestina saat pengguna mengetik kata Yerusalem. Masalah ini timbul setelah pembaruan perangkat lunak baru-baru ini dari Apple secara otomatis menyarankan emoji bendera Palestina, yang mendapat kritik dari presenter TV Inggris Rachel Riley, yang merupakan pendukung Israel.
Riley menyoroti anomali ini melalui platform X. “Dear @Apple @applesupport @tim_cook Saya baru saja memperbarui perangkat lunak saya ke versi iOS 17.4.1, dan sekarang, ketika saya mengetik ibu kota Israel, Yerusalem, saya ditawari emoji bendera Palestina. Hal ini tidak terjadi sebelum saya melakukan pembaruan.”
Riley menuduh perusahaan asal Amerika Serikat tersebut menerapkan standar ganda yang dianggap sebagai bentuk antisemitisme dalam merujuk pada Israel. Seorang pakar media sosial mengungkapkan bahwa masalah ini mungkin disebabkan oleh campur tangan manusia.
“Tidak ada yang salah dengan mengaitkan Yerusalem dengan Palestina, namun pilihan default dari Apple memerlukan klarifikasi, terutama mengingat potensi implikasi diskriminatif dari keputusan ini,” kata Tom Divon, seorang peneliti dari Universitas Ibrani Yerusalem.
Apple merespons bahwa perubahan pada keyboard tersebut tidak disengaja dan terjadi karena pembaruan perangkat lunak. Juru bicara Apple menjelaskan bahwa emoji bendera Palestina merupakan hasil dari bug dalam fitur prediksi emoji, dan kondisi ini akan diperbaiki dalam pembaruan perangkat lunak iOS selanjutnya.
Yerusalem selalu menjadi topik kontroversial. Meskipun terbagi dengan Israel, kota tersebut masih diakui sebagai wilayah Palestina oleh PBB.
Pengakuan mantan Presiden AS Donald Trump terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada tahun 2017 telah menimbulkan kecaman dari komunitas internasional dan pemimpin Palestina, yang menyebut langkah tersebut sebagai “langkah tercela yang merusak semua upaya perdamaian.”
