KOMUNITAS DESA BINAAN KPC SUMBANG 40 PERSEN KEBUTUHAN TELUR WILAYAH KUTAI TIMUR
Saat ini, masyarakat Desa Singa Gembara tidak perlu khawatir menghadapi lonjakan kenaikan harga bahan pangan, terutama telur sebagai salah satu sumber protein hewani berkualitas tinggi, bergizi, dan mudah diolah dalam berbagai menu makanan. Desa yang terletak di Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur berhasil mewujudkan ketahanan pangan dengan memanfaatkan pekarangan rumah, melalui beternak maupun berkebun. Program swasembada pangan ini dilakukan melalui unit terkecil kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), yang disebut Dasawisma.
Di Dasawisma RT 18, hampir setiap pekarangan rumah dipenuhi dengan tanaman hortikultura yang dapat dikonsumsi keluarga seperti sawi, cabai, tomat, dan kangkung; serta tanaman bunga-bungaan sebagai penghias. Desa ini juga terkenal dengan peternakan ayam petelurnya.
Esra Rande Padang, warga Desa Singa Gembara, mengatakan bahwa berkat hasil kebunnya, ia tidak perlu lagi membeli sayuran. Hasil ternak ayamnya juga tidak hanya mencukupi kebutuhan pangan keluarga, tetapi juga dapat memenuhi kebutuhan warga sekitar, seperti telur dan bibit ayam.
Esra memiliki 200 ekor ayam dewasa dan ayam anakan, serta mengoperasikan mesin penetas telur di sebelah kandang ayamnya. Dari satu masa penetasan, ia bisa mendapatkan 150 hingga 170 butir telur yang dijual ke konsumen. Selain itu, kotoran ayamnya dimanfaatkan sebagai pupuk di kebun sayurnya, tanpa mengganggu lingkungan sekitarnya.
Program beternak ayam ini didukung oleh pemerintah desa dan tim pembimbing dari PT Kaltim Prima Coal (KPC). KPC, perusahaan penambang batu bara, telah berkontribusi dalam pembinaan peternakan ayam petelur sebagai upaya untuk memberdayakan lingkungan dan masyarakat.
Di bawah program pengembangan masyarakat, BUMI melalui PT KPC telah memberikan langkah-langkah nyata untuk mendorong swasembada pangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain beternak ayam, di wilayah Kutai Timur juga terdapat pusat Peternakan Sapi Terpadu yang mampu memasok susu segar dan daging sapi ke pasar lokal.
Komitmen pemberdayaan masyarakat telah menjadi fokus utama BUMI, sebagai bentuk kontribusi dalam menciptakan kemandirian masyarakat dan mewujudkan SDGs serta aspek-aspek Environmental, Social and Governance (ESG). Aga Bakrie, Presiden Direktur BUMI, menyatakan bahwa langkah-langkah pelestarian lingkungan dan komitmen memberikan manfaat bagi masyarakat menjadi fokus utama perusahaan.