Platform e-commerce berbasis Singapura, Shopee, dan Badan Pengelola Jaminan Produk Halal (BPJPH) Indonesia telah menandatangani perjanjian yang akan memungkinkan e-commerce populer ini membuka pendaftaran layanan sertifikasi halal untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui fitur Shopee Barokah.
Handika Jahja, Direktur Eksekutif Shopee Indonesia, mengatakan kerja sama ini bertujuan untuk memajukan industri halal melalui e-commerce dan membantu penerapan kebijakan sertifikasi halal pemerintah.
“Ibarat pintu masuk bagi UMKM untuk mengajukan sertifikasi halal dengan mudah melalui pusat penjual Shopee. Selain itu, kami menyediakan fasilitas ini untuk membuka akses bagi UMKM untuk mendapatkan sertifikasi halal sebelum wajib oleh pemerintah pada Oktober 2024,” kata Handika di Gama Tower, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Rabu, 3 April.
Dia menjelaskan bahwa program ini merupakan refleksi komitmen jangka panjang Shopee dalam mendukung UMKM. Proses sertifikasi halal akan dibagi menjadi yang gratis dan berbayar. Hingga saat ini, setidaknya empat juta UMKM telah bersertifikasi halal, di antaranya 2,5 juta berada di sektor kuliner.
“Dengan kerja sama ini, kami hadirkan integrasi dalam aplikasi online untuk mengajukan sertifikasi halal,” tambahnya.
Muhammad Aqil Irham, Kepala BPJPH, mengatakan bahwa lembaga tersebut mengalokasikan kuota satu juta UMKM untuk mendaftar sertifikasi halal gratis pada tahun 2023 dan 2024. Namun, karena permintaan yang tinggi, lembaga tersebut berkolaborasi dengan institusi lain untuk menyediakan layanan tersebut.
“Ini termasuk BSI (Bank Syariah Indonesia), Baznas (badan amal negara), dan Shopee. Shopee telah memfasilitasi 1.000 UMKM untuk mendapatkan sertifikasi halal, tetapi kami akan meninjau terlebih dahulu,” kata Aqil.
Layanan sertifikasi halal di Shopee akan tersedia mulai 3 April melalui fitur Shopee Seller Center, yang telah terintegrasi dengan sistem SIHALAL BPJPH.
