Home Berita Anies Ungkap Alasan di Balik Skor 11 untuk Kemenhan

Anies Ungkap Alasan di Balik Skor 11 untuk Kemenhan

0

Tidak ada yang personal, ini soal kebijakan. Jadi ketika ini semua diungkapkan, karena kita mau melakukan perubahan, memperhatikan kesejahteraan prajurit, TNI, polisi, kemudian ASN. Itu bagian perubahan yang ingin kita gagas, untuk menunjukkan kalau kita mau perubahan apa yang harus dilakukan? Tunjukkan harapannya, kenyataan, lalu apa yang dikerjakan,\” jelas capres yang diusung Koalisi Perubahan tersebut.
\nDalam debat ketiga capres-cawapres pada Ahad (7\/1\/2024) malam, Prabowo \u2018diserang\u2019 tak hanya oleh Anies, tapi juga capres nomor 03 Ganjar Pranowo. Prabowo merasa heran, keduanya kompak mempertanyakan anggaran besar untuk Kemehan selama dirnya menjadi menteri. Harusnya, menurut Prabowo, anggaran Kemenhan tidak perlu lagi dipertanyakan di debat capres karena semua partai-partai pengusung Anies dan Ganjar sama-sama ada di DPR dan menyetujui anggaran untuk Kemenhan.
\n\”Aneh, paslon 1 (Anies) pengusungnya kan PKB, Nasdem, PKS. Kemudian paslon tiga (Ganjar), PDIP dan PPP. Semuanya ada di dalam (Komisi I). Mereka periksa bolak-balik dan disetujui. Ini aneh,\” kata Prabowo.
\nBila merasa anggaran Kemenhan tidak sesuai, harusnya menurut Prabowo partai-partai di Komisi I DPR RI ada yang menolak. Tapi Prabowo menegaskan tidak ada satupun partai yang menolak pengajuan anggaran Kemenhan saat itu.
\nPrabowo menuding, tujuan Anies dan Ganjar menyerang masalah anggaran di Kemenhan bukan bertujuan untuk mengabdi kepada bangsa. Tapi hanya untuk mencari sensasi politik. Sehingga saingannya itu dinilai Prabowo memberikan data yang menyesatkan dan menghasut rakyat tidak percaya kepada pemerintah khususnya Kemenhan. \”Jangan menyesatkan rakyat, jangan memprovokasi, jangan menghasut. Tetaplah negarawan,\” ucap Prabowo.
\nDalam debat capres yang berlangsung sengit tadi malam, Ganjar memberikan nilai 5 atas kinerja Kemenhan di bawah kepemimpinan Prabowo. Capres dari PDIP itu mengaku memiliki data bobroknya kinerja Kemenhan. Salah satu kebobrokan Kemenhan, kata dia, adalah pembelian alat perang yang tak sesuai kebutuhan TNI.
\nSementara itu, saat memberikan tanggapannya atas pernyataan Ganjar, Anies menilai skor yang diberikan kompetitornya untuk kinerja Kemenhan masih terlalu tinggi. Menurut Anies, skor kinerja Kemenhan di matanya justru hanya 11 dari 100.
\n\”Menurut saya skornya justru di bawah 5, mas Ganjar. Kalau 5 itu ketinggian Mas Ganjar. 11 mas, dari 100,\” kata Anies enteng. Dua indikator yang dijadikan Anies memberikan nilai jeblok adalah buruknya kesejahteraan prajurit TNI dan kebijakan Kemenhan membeli pesawat tempur bekas.
“}

Teks di atas menyajikan perbedaan pendapat Anies terhadap kebijakan Kementerian Pertahanan yang saat ini dipimpim oleh Prabowo Subianto. Anies memberikan skor 11 dari 100 untuk kinerja Kementerian Pertahanan dengan alasan bahwa ada kekurangan dalam memastikan kesejahteraan para prajurit TNI, Polri, dan aparatur sipil negara yang bekerja di kementerian tersebut. Anies juga mengkritik alokasi dana anggaran yang besar di Kementerian Pertahanan yang dinilainya tidak jelas jangkauannya untuk meningkatkan kesejahteraan sumber daya manusia. Selain itu, ia juga mengkritik kebijakan Kementerian Pertahanan membeli pesawat tempur bekas.

Karena Anies dan Ganjar memberikan penilaian yang rendah terhadap kinerja Kementerian Pertahanan, Prabowo merasa heran dengan komentar tersebut karena menurutnya anggaran Kementerian Pertahanan sudah disetujui oleh semua partai politik pesaingnya di DPR. Prabowo juga menegaskan bahwa Anies dan Ganjar hanya mencari sensasi politik dengan komentar mereka tersebut.

Dalam debat capres, Anies memberikan nilai 11 dari 100 untuk kinerja Kementerian Pertahanan dan memandang bahwa skor 5 yang diberikan oleh Ganjar masih terlalu tinggi. Sementara itu, pihak dari Prabowo-Gibran menyatakan bahwa Anies dan Ganjar tidak memiliki kapasitas untuk menilai kinerja Kementerian Pertahanan karena mereka dianggap tidak memahami konsep pertahanan secara mendalam.

Exit mobile version