Home Berita Hamas Mengecam Tindakan Agresi Israel dan Menyerukan kepada Menteri Luar Negeri AS...

Hamas Mengecam Tindakan Agresi Israel dan Menyerukan kepada Menteri Luar Negeri AS untuk Segera Menghentikan Agresi tersebut

0

Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, mendesak Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken untuk memfokuskan tur diplomatiknya ke beberapa negara di Timur Tengah guna menghentikan agresi Israel ke Jalur Gaza. Blinken telah memulai kunjungan ke Turki pada Jumat (5/1/2024) malam dan direncanakan mengunjungi Yunani, Yordania, Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi, Israel, Mesir, dan Palestina.

“Haniyeh berharap Blinken belajar dari kesalahan yang dilakukan AS dengan memberikan dukungan kepada Israel. Haniyeh berharap Blinken fokus untuk mengakhiri agresi dan pendudukan seluruh wilayah Palestina. Haniyeh juga menyerukan para pemimpin negara Arab dan Islam yang akan ditemui Blinken untuk menyampaikan bahwa masa depan di kawasan ini berkaitan erat dengan perjuangan Palestina,” kata Haniyeh dalam sebuah pesan video yang dirilis Jumat.

Tur diplomatik Blinken ke Turki, Yunani, dan beberapa negara di Timur Tengah akan berlangsung hingga 10 Januari 2024 mendatang. Isu Palestina, terutama terkait situasi di Gaza, menjadi salah satu topik yang akan dibahas oleh Blinken selama kunjungannya.

Blinken menyatakan, “Saya kembali ke wilayah tersebut untuk melakukan diplomasi tambahan mengenai situasi di Gaza. Saya akan terus mendesak perlindungan kehidupan warga sipil dan bekerja secara intensif dengan para mitra untuk menjamin pembebasan para sandera dan memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan di Gaza,” melalui akun Twitter-nya.

Saat ini, Israel dan Hamas masih terlibat pertempuran di Gaza. Setidaknya 22.600 warga Gaza telah terbunuh sejak Israel memulai agresinya pada 7 Oktober 2023. Sementara korban luka hampir menyentuh 58 ribu orang. Agresi Israel ke Gaza juga menyebabkan 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur. Hampir dua juta penduduk Gaza terpaksa mengungsi dan menghadapi krisis pangan, air bersih, serta obat-obatan.

Exit mobile version