Home Berita Pengamat: Debat Berperan Penting dalam Pemilihan Tetapi Pengaruhnya Terbatas

Pengamat: Debat Berperan Penting dalam Pemilihan Tetapi Pengaruhnya Terbatas

0

Pengamat politik Arifki Chaniago, menyatakan bahwa debat antara calon presiden dan wakil presiden yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), tidak akan berpengaruh besar terhadap perubahan preferensi masyarakat. Arifki memperkirakan bahwa hanya sekitar 5-6 persen masyarakat yang akan mengubah pilihannya setelah menyimak debat. Menurut Arifki, pemilih sejak awal sudah menentukan pilihan berdasarkan ketokohan para peserta kontestasi Pilpres.

Meski begitu, Arifki menilai bahwa debat capres-cawapres tetap penting untuk disuguhkan ke publik. Pasalnya, publik berhak tahu ide, gagasan, serta penjelasan visi dan misi yang dibawa oleh masing-masing pasangan calon. Pesan ide, gagasan, dan visi misi paslon dianggapnya tidak cukup efektif jika hanya disampaikan melalui billboard, spanduk, baliho, dan iklan di berbagai media massa. Oleh karena itu, Arifki menyatakan bahwa debat sangat perlu diadakan agar pemilih benar-benar yakin dengan pilihannya.

Selain itu, Arifki menambahkan bahwa dalam debat capres-cawapres, kandidat yang unggul adalah yang mampu menjelaskan gagasan secara logis dan mendapatkan perhatian publik. Ia menyarankan agar semua tim pasangan calon fokus pada persiapan gagasan yang mudah dicerna dan dapat diterima logika. Menurutnya, ini bukan hanya pertarungan kandidat, tetapi juga konsultan komunikasi politik di belakangnya.

KPU sudah dua kali menggelar debat capres-cawapres menjelang akhir 2023. Debat pertama dengan tema pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga diikuti oleh Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. Sedangkan debat kedua yang hanya diikuti cawapres, Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD, membahas tema ekonomi.

Hasil survei elektabilitas paslon presiden dan wakil presiden RI di Pilpres 2024 pasca debat capres-cawapres menunjukkan bahwa elektabilitas pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD membuntuti pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dalam simulasi 3 nama, elektabilitas Ganjar-Mahfud bersaing dengan Prabowo-Gibran, sementara pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berada di posisi buncit.

Adapun survei tersebut dilakukan pada 23-24 Desember 2023 atau setelah debat cawapres kedua yang digelar pada 22 Desember 2023 lalu, melibatkan 1.217 responden yang dipilih secara acak. Survei dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang sudah profesional, dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Exit mobile version