Sunday, September 21, 2025

Jaksa Karim Khan Dituduh Memihak Setelah Hanya Mau Kunjungi Daerah yang Diserang Hamas

Share

- Advertisement -

Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) Karim Khan dituduh bersikap tidak adil dalam menangani kasus dugaan genosida yang diderita warga Gaza oleh Israel. Dugaan tersebut setidaknya dirasakan oleh Eman Nafii, istri dari tahanan Palestina yang paling lama menjalani hukuman di Israel, yang bertemu dengan Karim Khan pada 2 Desember lalu di Tepi Barat.

Banyak warga Palestina merasa kecewa karena Khan menghabiskan sebagian besar pertemuannya dengan perbincangan, sebelum timnya memberi Nafi dan korban Palestina lainnya hanya 10 menit untuk berbagi cerita. Para warga Palestina khawatir bahwa ia menerapkan standar ganda dengan hanya memfokuskan upayanya pada Hamas dan mengabaikan kejahatan berat yang dituduhkan Israel.

Disamping itu, Khan menerima undangan Israel untuk mengunjungi komunitas dan daerah Israel yang diserang Hamas pada tanggal 7 Oktober, tetapi menolak tawaran dari warga Palestina untuk mengunjungi ratusan pemukiman ilegal Israel, pos pemeriksaan, dan kamp pengungsi di Tepi Barat yang diduduki.

Selama kunjungannya, Israel juga tidak mengizinkan Khan memasuki Gaza, di mana Israel telah membunuh lebih dari 17.000 orang dan membuat sebagian besar dari 2,3 juta penduduk daerah kantong yang terkepung itu terpaksa mengungsi dari rumah mereka sejak 7 Oktober.

Meskipun semakin banyak bukti dan kekejaman yang terus terjadi, Khan tidak menunjukkan minat untuk menyelidiki Israel secara serius, menurut para pejabat Palestina, para korban, dan pakar hukum.

Ditambah lagi, pada September 2021, Khan mengatakan bahwa dia akan mengurangi prioritas kejahatan yang dilakukan oleh pasukan Amerika di Afghanistan dan memfokuskan penyelidikannya pada kekejaman yang dilakukan Taliban dan ISIS di Provinsi Khorasan, ISKP (ISIS-K).

Para kritikus percaya bahwa Khan menyetujui tekanan politik dari Amerika Serikat, dan sekarang Khan membenarkan keputusannya dengan menyatakan bahwa pengadilan memiliki sumber daya yang terbatas. Warga Palestina kini khawatir Khan akan memberikan pembenaran serupa untuk menyelidiki Hamas, namun tidak untuk Israel.

Dalam kesimpulannya, banyak pihak merasa bahwa ICC secara efektif telah menjadi pengadilan yang bertindak demi kepentingan politik negara-negara Barat yang kuat, dan bukan berdasarkan prinsip-prinsip hukum yang ketat. Masyarakat Palestina berharap bahwa Karim Khan mampu memperbaiki sikapnya dan memberlakukan hukum tanpa memihak serta tidak ada duabelasan dalam kasus genosida yang diduga dilakukan oleh Israel terhadap warga Gaza.

Baca Lainnya

Berita Terbaru