Bank Indonesia meminta warga mewaspadai peredaran uang palsu menjelang Pemilu 2024, terutama pada masa kampanye. Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Sulawesi Selatan, Rudy Bambang Wijanarko, mengatakan bahwa masyarakat disarankan untuk menggunakan uang digital agar terhindar dari penyalahgunaan uang palsu.
BI juga akan melakukan sosialisasi program “Bangga, Cinta dan Paham Rupiah” agar masyarakat bisa mengetahui bentuk-bentuk uang palsu dan cara menghindarinya. Pada tahun 2023, BI menemukan 2000 lembar uang palsu dengan dominasi pecahan besar Rp 50.000 dan Rp 100.000.
Meskipun trennya menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya, BI tetap meminta masyarakat untuk waspada dan meningkatkan kesadaran akan perlindungan konsumen. Warga juga diminta untuk selalu mengecek uangnya setiap melakukan transaksi. Dengan demikian, BI berharap masyarakat dapat terhindar dari uang palsu.