Home Berita Gelaran Festival Opini Indonesia 2023: Hampir 4.000 Pemuda Merayakan Kebebasan Berpendapat dengan...

Gelaran Festival Opini Indonesia 2023: Hampir 4.000 Pemuda Merayakan Kebebasan Berpendapat dengan Inspirasi dari Estonia

0

Indonesia Opinion Festival (IOF) adalah acara khusus di mana masyarakat berkumpul untuk merayakan kebebasan berpendapat dan mendiskusikan isu-isu yang sedang terjadi di Indonesia. Isu-isu ini merupakan usulan dari masyarakat yang telah terkumpul melalui proses pengumpulan rekomendasi yang kemudian didiskusikan bersama dalam Festival Opini.

Dari data yang sudah dikumpulkan, 3.891 pemuda mengikuti kegiatan ini yang diselenggarakan secara online dari tanggal 24-26 Oktober dan dari tanggal 27-29 Oktober 2023 secara offline. Agustina Iskandar Crombach, ketua Indonesia Opinion Festival, mengungkapkan bahwa ide pelaksanaan IOF ini terinspirasi dari Estonia Opinion Festival.

“Di Estonia, festival opini ini disebut Arvamus Festival yang rutin diselenggarakan setiap tahun dan Citizen OS Foundation, organisasi kami menjadi salah satu mitra penyelenggaranya,” ujarnya.

Selain di Estonia, acara ini juga diadakan di beberapa negara seperti Swedia, Latvia, Belgia, Finlandia, Hungaria, Lithuania, Denmark, Jepang, serta negara lainnya yang terasosiasi dengan Democracy Festival. Di Indonesia, IOF berhasil diselenggarakan pada tahun 2021 dan 2022 secara daring pada masa pandemi. Acara ini sukses melibatkan lebih dari 1.700 partisipan berkat kolaborasi dengan berbagai komunitas, media, dan narasumber dari berbagai bidang dan latar belakang.

Agustina juga menyebutkan bahwa tahun 2023 menjadi tahun yang sangat penting dalam kegiatan Indonesia Opinion Festival, karena Indonesia akan menyelenggarakan Pemilu 2024. Kaum muda memiliki peran yang sangat signifikan untuk terlibat di ranah politik dan demokrasi ini, mengingat keterwakilan kaum muda itu sendiri, semangat, dan inovasi kaum muda dapat menjadi pendorong penting bagi perubahan.

Dengan mengusung tema “Partisipasi Kaum Muda Dalam Ranah Politik dan Demokrasi”, IOF diselenggarakan oleh Citizen OS Indonesia, Gerakan Mari Berbagi, dan Indorelawan serta menggandeng Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Ngurah Rai sebagai co-organizer untuk IOF di Bali.

Kegiatan ini juga didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Bakti Kominfo. Wakil Menteri Kominfo, Nezar Patria, hadir membuka IOF Online, 24 Oktober 2023 pada topik pertama IOF yang berjudul Pentingnya Literasi Politik, Media dan Adaptasi Digital.

“Suara kaum muda memiliki potensi besar dalam menciptakan perubahan, terlebih lagi dengan keberadaan teknologi, pemuda memiliki berbagai medium untuk berpartisipasi dalam politik dan juga merayakan demokrasi. Tidak hanya terlibat dalam politik praktis, kaum muda sebagai digital native, dapat menggunakan ruang ruang digital sebagai arena dan aktivisme digital,” ujar Nezar dalam pidato pembukaannya.

Untuk pertama kalinya di tahun ini, IOF tidak hanya diadakan secara online, tetapi juga offline di Bali, di mana masyarakat dapat hadir langsung ke lokasi untuk memilih dan mengikuti berbagai topik yang diminati dan turut serta dalam berbagai pilihan side event lainnya. Selain di Bali, juga ada mitra IOF yang menyelenggarakan diskusi di Wonosobo, Jawa Tengah serta Bireuen, Aceh.

IOF di Bali tanggal 28 Oktober dihadiri lebih dari 600 peserta dan ikut didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK). Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda Kemenko PMK, Woro Srihastuti Sulistyaningrum datang ke Bali untuk membuka langsung IOF offline.

Sebelum memberikan sambutan dan membuka kegiatan secara resmi, Ibu Deputi atau yang akrab disapa Bu Lisa ini juga mengunjungi booth komunitas yang ada di area IOF. Mulai dari booth produk-produk UMKM masyarakat lokal, booth lingkungan, booth pesta tukar baju, sampai booth Empathy Lab yang mendukung teman-teman disabilitas.

Kegiatan ini didukung oleh berbagai mitra seperti Readers.ID, Australia Awards Indonesia, Youth Ranger Indonesia, Gerakan Anti Korupsi Bireuen, Brilliant Academy, Menggapai Kampus Impian, Bersih-Bersih Bali, Bijak Memilih, Think Policy Indonesia, The Indonesian Institute, Suara Kebebasan, SMA Pradita Dirgantara, Suarise, Tricycle, Bali Sruti, House Ilmu Indonesia, Mudfish No Plastic, Pancawara Bali, REDAXI (Relawan Edukasi Antihoaks Indonesia), Ruang Ngobrol.ID, SatuPadu Indonesia, The Habibie Center, World Cleanup Indonesia, Enzyme Bakti Indonesia, IDEP Foundation, Komunitas Menyame, PKK Desa Sanur Kauh, Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Bali, Preventing Plastic Into Ocean, Social Project Bali, TOL TOL, Trash Warrior, IPPNU Tangerang Selatan, Ruang Lingkup, Temu Kebangsaan Orang Muda, Yayasan Teman Saling Berbagi, dan Udayana Focus.

Exit mobile version