Home Berita Israel Tidak Hanya Menghancurkan, Tetapi Juga Merampas Kekayaan Palestina

Israel Tidak Hanya Menghancurkan, Tetapi Juga Merampas Kekayaan Palestina

0

Jakarta – Serangan Israel terhadap Palestina di Jalur Gaza terus berlanjut. Selain melakukan bombardir di Palestina, Israel juga diduga mengambil barang-barang bersejarah penting yang berada di wilayah Palestina.

Dilansir dari Al-Monitor, Sabtu (18/11/2023), pada 29 Agustus 2022 universitas riset Bar Ilan di Israel mengumumkan penemuan desa arkeologi berusia 4.000 tahun di Khirbet Tibneh, Desa Deir Nidham, Ramallah. Penggalian itu merupakan yang pertama di Tepi Barat sejak 1980-an. Otorisasi diberikan oleh Unit Arkeologi Administrasi Sipil Israel.

Namun, penggalian tersebut memicu kemarahan warga Palestina karena mereka percaya bahwa penggalian tersebut merupakan kebijakan Israel dalam menargetkan wilayah arkeologi di Tepi Barat dan mengklaim barang-barang antik Palestina sejak 1967.

Penggalian dilakukan di area seluas 50 dunum atau sekitar 12 hektar. Puncak bukit ini dihuni dari Zaman Perunggu sampai era Romawi, dan lerengnya dihuni dari periode Helenistik sampai akhir era Arab, menurut universitas tersebut.

Di situs web universitas riset Bar Ilan, mereka menyatakan bahwa pada 12 Juni universitas tersebut telah melakukan beberapa penggalian di sejumlah situs arkeologi, termasuk situs-situs di Khirbet Tibneh, Ramallah.

Pada 5 Agustus, Wakil Menteri Pariwisata dan Barang Antik Palestina, Saleh Tawafsha, menuduh Israel meluncurkan serangan sistematis terhadap barang antik Palestina untuk memalsukan fakta dan sejarah.

Tawafasha menunjukkan bahwa dari 7.000 landmark dan situs arkeologi di Tepi Barat, 60% terletak di Area C, yang dikendalikan oleh Israel. Tawafasha mengatakan sebagian besar dari mereka terkena kehancuran, penjarahan dan pencurian oleh Israel.

Firas Akl, direktur Departemen Perawatan Utama di Administrasi Umum Penggalian di Kementerian Pariwisata dan Barang Antik Palestina, mengatakan kepada Al-Monitor bahwa sejak awal Agustus, otoritas Israel telah menggali di Khirbet Tibneh dan menemukan desa kuno tersebut.

Akl mengatakan bahwa penggalian tersebut melanggar hukum internasional. Ia menyatakan bahwa peran Kementerian Palestina hanya sebatas bekerja di wilayah A dan B Tepi Barat, selain melindungi seluruh situs arkeologi di wilayah tersebut. Akl mencatat, Israel masih menggali dua situs arkeologi, yaitu Tel Siloun dan Khirbet Tibneh.

“Israel menguasai ratusan situs arkeologi di Area C, di mana staf Kementerian Pariwisata Palestina dilarang melakukan penggalian arkeologi, survei, dan pekerjaan restorasi, serta situs-situs ini akhirnya dijarah oleh pencuri barang antik,” katanya.

Nasr Mizher, kepala dewan desa Deir Nidham, menambahkan bahwa Israel telah menyita lebih dari 2.600 dunum atau sekitar 642 hektar tanah desa tersebut. Mereka juga memasang gerbang besi untuk mengendalikan desa dan memantau pergerakan warga desa.

“Israel juga mendirikan pos pemeriksaan militer di jalan utama menuju desa, di mana tentara melakukan pelanggaran terhadap warga, termasuk pemeriksaan memalukan selama masuk dan keluar serta penangkapan warganya atas tuduhan palsu,” kata Mizher. (fdl/fdl)

Exit mobile version