Kader Posyandu sebagai Ujung Tombak Penanganan Stunting
Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi menyatakan bahwa kader Posyandu menjadi ujung tombak dalam penanganan stunting di daerah tersebut. Wakil Wali Kota Jambi, Maulana, mengatakan bahwa mereka menyadari sepenuhnya bahwa kader Posyandu merupakan kunci dalam mengatasi stunting.
Ia menyebutkan bahwa para kader Posyandu perlu terus dibina agar pengetahuan dan pemahaman mereka tentang pola asuh dan tumbuh kembang anak terus meningkat. Pemkot Jambi juga memberikan dukungan lain dengan melengkapi fasilitas bagi kader Posyandu.
Pemkot Jambi telah memberikan bantuan alat timbang dan ukur tinggi, yaitu antropometri kit, kepada semua Posyandu di daerah tersebut. Maulana mengatakan bahwa peran kader harus dioptimalkan, dan salah satunya adalah dengan memastikan bahwa semua Posyandu memiliki alat ukur yang baik. Sebanyak 400 antropometri kit telah disalurkan untuk memudahkan tugas kader dalam mendeteksi risiko stunting pada bayi dan anak.
Selain itu, Pemkot Jambi juga memberikan pelatihan kepada kader terkait penggunaan alat ukur digital tersebut. Target Pemkot Jambi adalah mencapai angka prevalensi stunting sebesar 10 persen pada akhir tahun 2023.
Untuk mencapai target tersebut, dibutuhkan kerja sama dari semua pihak, tidak hanya sebatas kader Posyandu. Pemkot Jambi juga menjalankan Program Bapak Asuh Stunting yang melibatkan Polri, TNI, dan ASN setempat.
Dengan langkah penanganan ini, Pemkot Jambi berhasil menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada tahun 2022, dari sebelumnya 17 persen pada tahun 2021. Maulana mengatakan bahwa pencapaian ini tidak terlepas dari peran semua pihak dan pemangku kepentingan dalam memberikan asupan makanan yang cukup, pola asuh yang baik, lingkungan yang sehat, serta hunian yang layak.
Sumber: Antara