Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah menjalani tes kesehatan sebagai syarat untuk menjadi calon presiden dan wakil presiden dalam Pilpres 2024. Tes ini dilakukan di RSPAD Gatot Subroeto, Jakarta Pusat, pada Kamis (26/10/2023) pagi dan diperkirakan berlangsung selama 8-10 jam. Keduanya terlihat santai menghadapi pemeriksaan tersebut.
Prabowo dan Gibran tiba di RSPAD sekitar pukul 07.00 WIB. Mereka mengenakan kemeja warna biru, yang sedikit lebih kuat warnanya dibanding saat mendaftar di Kantor KPU RI kemarin. Gibran didampingi oleh istrinya, Selvi Ananda. Sebelum masuk ke ruang pemeriksaan, Prabowo dan Gibran sempat menyapa awak media dengan melambaikan tangan dan tersenyum. Ini merupakan tes kesehatan keempat bagi Prabowo sejak Pilpres 2009.
Kemudian, Prabowo dan Gibran masuk ke ruang medical check up untuk mengganti pakaian dengan seragam hijau yang disediakan oleh pihak RSPAD. Setelah sejenak keluar dari ruangan pemeriksaan untuk menyapa awak media, keduanya kembali menjalani tes kesehatan.
Kedua pasangan calon tersebut tidak memberikan komentar kepada awak media mengenai persiapan mereka. Prabowo hanya tersenyum dan mengangkat dua jempol tangannya sebagai respons terhadap pertanyaan yang diajukan.
Kepala RSPAD Gatot Subroeto, Letjen Budi Sulistya, mengatakan bahwa tim pemeriksa akan melakukan pemeriksaan pada Prabowo-Gibran dengan prosedur yang sama seperti yang dilakukan pada dua pasangan calon sebelumnya, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Standar, alat yang digunakan, dan perlakuan terhadap Prabowo-Gibran sama seperti pasangan calon sebelumnya. Pemeriksaan ini akan berlangsung selama 8-10 jam.
Dalam pemeriksaan menyeluruh ini, setiap pasangan calon akan diperiksa kesehatan jasmani, rohani, dan keterbatasan akibat narkoba. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah para kandidat mampu menjalankan tugas sebagai presiden dan wakil presiden jika terpilih. Hasil tes kesehatan akan diserahkan oleh pihak RSPAD kepada KPU RI pada Jumat (27/10/2023). Komisioner KPU RI, Idham Holik, sebelumnya menyatakan bahwa calon presiden ataupun wakil presiden yang hasil tesnya tidak memenuhi syarat secara jasmani dan rohani akan ditolak. KPU akan meminta partai politik pengusung untuk mengusulkan kandidat pengganti.
