Sunday, November 17, 2024

Samsung Ungkap Pentingnya Data Lokal dalam Pengembangan AI untuk Galaxy S24

Share

loading…

Galaxy AI dengan Bahasa Indonesia dikembangkan oleh tim riset Samsung agar hasilnya maksimal. Foto: SEIN

JAKARTA – Sejak awal tahun ini mobile AI atau penggunaan kecerdasan buatan di ponsel memang jadi tren. Terutama setelah Samsung menggunakan Galaxy AI di lini produk Galaxy S24.

Nah, keunikan Galaxy AI sendiri adalah sudah mendukung 16 bahasa, termasuk yang terbaru Bahasa Indonesia.

Dampaknya besar, karena bisa melakukan fitur-fitur seperti on-device translation seperti Live Translate, Interpreter, Note Assist, hingga Browsing Assist.

Ternyata, mengadopsi AI dalam Bahasa Indonesia tidak sesederhana melakukan translasi.

Head of AI tim Samsung R&D Institute Indonesia (SRIN) Junaidillah Fadlil mengatakan, AI yang hebat dimulai dari dua hal: data yang berkualitas dan relevan.

“Setiap bahasa menuntut cara berbeda untuk memproses data. Jadi, kami menggali lebih dalam untuk memahami kebutuhan linguistik dan keunikan dari Bahasa Indonesia,” ujarnya.

Tim SRIN yang menambahkan dukungan Bahasa Indonesia di Galaxy AI. “Pengembangan bahasa lokal harus didasarkan pada pemahaman dan ilmu pengetahuan, sehingga penambahan bahasa ke Galaxy AI dimulai dengan merencanakan informasi yang dibutuhkan oleh tim kami secara legal dan etis,” bebernya.

Proses yang Rumit

Untuk menjalankan fitur Live Translate di Galaxy AI, misalnya, cukup rumit. Ada 3 proses yang dijalankan. Yakni pengenalan ucapan otomatis (automatic speech recognition/ASR), mesin terjemahan (neural machine translation/NMT), dan teks-ke-suara (text-to-speech/TTS).

“Masing-masing proses tersebut memerlukan kumpulan informasi yang unik,” ungkapnya.

Automatic Speech Recognition, misalnya, butuh rekaman suara yang mencakup beragam situasi di berbagai kondisi, setiap rekaman dilengkapi transkripsi teks yang akurat.

“Sifat bahasa yang dinamis dan selalu berubah juga harus dipertimbangkan. Kita perlu terus memperbarui bahasa slang terbaru dan cara penggunaannya. Kami banyak temukan dari media sosial!,” tambah Muchlisin Adi Saputra, pemimpin tim ASR.

Source link

Baca Lainnya

Berita Terbaru