Fasilitas Uji Tipe Kendaraan Listrik terbesar se-Asia Tenggara akan segera dimiliki oleh Indonesia untuk mendukung peningkatan jumlah kendaraan tanpa emisi. Pemerintah terus melakukan berbagai cara untuk mendukung pengembangan ekosistem dan percepatan program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pengembangan ekosistem kendaraan listrik memerlukan kerjasama antara pemerintah, pelaku industri, akademisi, praktisi, dan masyarakat. Fasilitas Uji Tipe Kendaraan dijadwalkan selesai tahun 2025 dan akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.
Proving Ground di Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) Bekasi akan menjadi fasilitas uji tipe kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara dan akan mengikuti standar internasional United Nations Agreement. Fasilitas ini akan melakukan uji tabrak dan uji emisi untuk semua kendaraan yang akan dijual di Indonesia.
Dengan adanya Proving Ground Bekasi, Indonesia dapat melakukan uji tipe kendaraan sendiri tanpa harus melibatkan luar negeri. Sebanyak 16 fasilitas pengujian dengan standar internasional United Nation Regulation (UNR) akan diterapkan di negara ASEAN yang tergabung dalam ASEAN Mutual Recognition Agreement.
Sertifikat yang diterbitkan dalam pengujian ini terdiri dari Sertifikat Uji Tipe (SUT) dan Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT). Pemerintah berharap jumlah kendaraan listrik di Indonesia dapat terus bertumbuh pesat untuk mengurangi emisi dan menghemat energi. Meskipun jumlah kendaraan listrik sudah banyak bermunculan, namun masih lebih sedikit dibandingkan dengan mobil berbahan bakar fosil.
Menteri Budi juga mengapresiasi Periklindo yang menggelar pameran PEVS setiap tahun untuk memberikan pemahaman tentang perkembangan kendaraan listrik di Indonesia. Edukasi ke masyarakat diharapkan dapat semakin meningkat sehingga penggunaan kendaraan listrik dapat meningkat.
