Sunday, November 17, 2024

Kursus Kesehatan Lingkungan untuk Anak – Sehat Negeriku

Share

UNICEF dan WHO meluncurkan kursus online tentang kesehatan lingkungan. Memastikan masa depan yang lebih sehat bagi generasi mendatang.

Di era polusi dan perubahan iklim yang semakin membahayakan kesehatan, perkembangan, dan masa depan anak-anak, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Dana Anak PBB (UNICEF) meluncurkan kursus online gratis bagi anak-anak di seluruh dunia mengenai kesehatan lingkungan pada 13 Maret 2024. “Lebih dari seperempat beban penyakit pada anak-anak di bawah usia lima tahun disebabkan oleh kondisi lingkungan yang buruk,” kata Maria Neira, Direktur Departemen Lingkungan Hidup, Perubahan Iklim, dan Kesehatan WHO, dalam rilis WHO. “Kebutuhan untuk bertindak sudah jelas: kita harus memprioritaskan kesehatan lingkungan anak-anak untuk memastikan masa depan yang lebih sehat bagi generasi mendatang.”

Pelatihan ini akan membahas secara mendalam tentang kesehatan lingkungan anak-anak, termasuk topik-topik utama yang menjadi perhatian global, seperti polusi udara, perubahan iklim, limbah elektronik, timbal, pestisida, dan bahaya lain yang memengaruhi kesejahteraan anak-anak. Para peserta akan mendapatkan wawasan berharga dan praktis untuk meningkatkan kapasitas mereka di bidang kesehatan yang sangat penting ini.

“Tubuh anak-anak yang sedang berkembang sangat rentan terhadap bahaya lingkungan dan mereka membutuhkan perlindungan kita,” kata George Laryea-Adjei, Direktur Grup Program UNICEF. “Keracunan timbal adalah contoh yang sangat buruk. Timbal dapat menurunkan IQ dan meningkatkan perilaku kekerasan. Petugas kesehatan seharusnya berada di garis depan untuk melindungi anak-anak dari risiko-risiko seperti ini.”

UNICEF dan WHO menegaskan bahwa setiap anak memiliki hak fundamental untuk tumbuh di lingkungan yang aman dan sehat. Pelatihan ini menjawab kebutuhan mendesak bagi kesehatan anak-anak. Masih banyak kendala dalam penyediaan layanan kesehatan untuk mengenali, menilai, dan mengatasi penyakit yang berkaitan dengan lingkungan pada anak-anak. Melalui materi dan sumber daya pelatihan yang tepat, termasuk contoh prakarsa lokal, profesional kesehatan akan diberdayakan untuk menghadapi tantangan-tantangan ini dengan lebih baik dalam konteks kearifan lokal peserta.

Menurut UNICEF dan WHO, strategi edukasi kesehatan lingkungan dapat dilakukan melalui kegiatan yang melibatkan anak-anak secara langsung, seperti menanam pohon, membersihkan sampah di sekitar lingkungan, dan menyelenggarakan acara lingkungan bersama dengan keluarga dan teman-teman. Melalui kegiatan tersebut, anak-anak dapat langsung merasakan manfaat dari menjaga lingkungan dan dapat membentuk sikap peduli terhadap lingkungan secara langsung.

Selain itu, kata kedua organisasi PBB tersebut, strategi edukasi yang efektif untuk anak-anak adalah dengan memberikan pembelajaran yang menyenangkan dan menarik. Penggunaan multimedia dapat membantu anak-anak memahami konsep tentang lingkungan hidup dengan lebih baik. Anak-anak pada dasarnya senang bermain dan bereksplorasi, terutama dengan menggunakan media seperti gambar, video, kuis, game, dan alat peraga lainnya. Penggunaan multimedia tanpa kertas dianggap lebih mudah diterima oleh anak-anak di era digital ini.

Dalam kursus ini, anak-anak akan menerima paket belajar lengkap berupa data, peta, dan grafik global; video yang mengilustrasikan pentingnya lingkungan yang sehat bagi anak-anak; studi kasus dan lembar pemecahan masalah; fitur pembelajaran interaktif; panduan praktis, alat bantu, dan referensi yang dapat diunduh; kuis untuk mengevaluasi pengetahuan; dan konten lainnya. Kursus online ini dapat diakses melalui tautan https://agora.unicef.org/course/info.php?id=39366.

Anak-anak sangat mudah menyerap informasi dan membentuk sikap dan perilaku berdasarkan informasi tersebut. Oleh karena itu, diperlukan strategi edukasi kesehatan lingkungan yang efektif untuk membentuk karakter anak-anak sejak dini agar mereka menjadi individu yang peduli terhadap kesehatan lingkungan di tengah dampak perubahan iklim global.

Penulis: Redaksi Mediakom

Source link

Baca Lainnya

Berita Terbaru