Sunday, September 22, 2024

Penjahat Siber Bisa Mengobrol dengan Anak-Anak

Share

Memuat…

Ternyata robot mainan canggih juga rentan terhadap serangan peretasan dan menimbulkan risiko bagi anak-anak. Foto: ist

JAKARTA – Kerentanan pada robot mainan pintar yang populer bisa membuat anak-anak menjadi sasaran potensial para penjahat dunia maya. Demikian temuan para peneliti Kaspersky. Kerentanan ini memungkinkan peretas untuk mengambil alih sistem mainan dan menggunakannya untuk berkomunikasi secara diam-diam dengan anak-anak melalui obrolan video tanpa izin orang tua.

Risiko yang mungkin terjadi termasuk pengungkapan detail sensitif seperti nama pengguna, jenis kelamin, usia, dan bahkan lokasi mereka.

Robot Android

Robot berbasis Android yang dirancang untuk anak-anak belakangan ini memang sedang populer. Robot tersebut dilengkapi dengan kamera video dan mikrofon internal.
Teknologi ini menggunakan kecerdasan buatan untuk mengenali dan berinteraksi dengan anak-anak berdasarkan nama serta merespons secara personal sesuai dengan suasana hati anak tersebut.

Juga, robot ini secara bertahap mengenal anak-anak seiring berjalannya waktu.

Untuk memanfaatkan kemampuan mainan ini secara maksimal, orang tua harus mengunduh aplikasinya ke perangkat seluler mereka.

Melalui aplikasi tersebut, orang tua dapat memantau kemajuan belajar anak dan bahkan melakukan panggilan video dengan anak melalui robot.

Saat konfigurasi awal, orang tua diminta untuk menghubungkan mainan ke jaringan Wi-Fi, kemudian menyambungkannya ke perangkat seluler mereka, dan memberikan nama serta usia anak.

Pada tahap ini, para ahli Kaspersky menemukan masalah keamanan, yaitu API (Application Programming Interface) yang bertanggung jawab untuk meminta informasi tersebut tidak memiliki pengamanan otentikasi.

Hal ini berpotensi memungkinkan penjahat dunia maya untuk menyerang dan mengakses berbagai jenis data, termasuk nama anak, usia, jenis kelamin, negara asal, dan bahkan alamat IP mereka.

Cara untuk melakukannya adalah dengan menyadap dan menganalisis lalu lintas jaringan. Lebih dari itu, kelemahan ini dapat dimanfaatkan oleh penjahat dunia maya untuk mengakses kamera dan mikrofon robot, melakukan panggilan langsung kepada pengguna tanpa izin dari akun wali yang diperlukan.

Jika anak menerima panggilan tersebut, penyerang dapat berkomunikasi dengan anak secara diam-diam tanpa izin dari orang tua. Dalam situasi seperti ini, penyerang dapat memanipulasi pengguna, menggoda mereka untuk keluar dari rumah, atau mempengaruhi mereka untuk melakukan perilaku berisiko.

(dan)

Source link

Baca Lainnya

Berita Terbaru