Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa mengatur pemindahan aparatur sipil negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur bukanlah perkara yang mudah. “Mengelola sesuatu seperti ini tidaklah mudah, oleh karena itu kami sedang mempersiapkannya,” kata Jokowi saat meresmikan sejumlah proyek di kawasan IKN pada Kamis (29/2/2024).
Jokowi menjelaskan bahwa para ASN dari berbagai lembaga akan dipindahkan secara bertahap ke IKN. Untuk itu, pemerintah terus menyempurnakan rencana pemindahan ASN ke IKN, termasuk dalam hal menyiapkan berbagai fasilitas penunjang penting seperti perumahan, sekolah, dan rumah sakit.
“Namun, seperti yang saya sampaikan sebelumnya, kami perkirakan dalam 10 tahun ke depan, kota ini akan menjadi sebuah kota yang hidup, dihuni oleh banyak masyarakat kita,” ujar Jokowi.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas sebelumnya menyatakan bahwa jumlah ASN yang akan dipindahkan ke IKN pada tahap awal berubah menjadi 6.000 orang terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan keterbatasan tempat yang belum mencukupi.
Anas menjelaskan bahwa saat ini di IKN hanya terdapat 47 menara yang berisi 60 unit tempat tinggal bagi ASN, TNI/Polri, pegawai eselon I, dan lainnya. “Awalnya, jumlah ASN yang akan dipindahkan adalah 11.916 orang, tetapi karena bangunan di sana hanya siap untuk menampung 6.000 orang, maka yang akan dipindahkan terlebih dahulu adalah 6.000 orang,” ujar Anas.
Tidak hanya pengurangan jumlah, jadwal pemindahan ASN ke IKN yang seharusnya dilakukan pada bulan Juli akhirnya mundur hingga bulan Agustus 2024. Penundaan jadwal tersebut, menurut Anas, sesuai dengan arahan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Anas menjelaskan bahwa penundaan pemindahan ASN ke IKN dikarenakan sebagian kawasan akan digunakan untuk upacara peringatan HUT RI pada 17 Agustus 2024.